KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Menjelang bulan suci Ramadan 1440 Hijriah, gas elpiji 3 kilogram atau akrab disapa si melon saat ini sulit ditemukan di wilayah Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Sejumlah masyarakat mengeluhkannya. Rahman, salah seorang pengguna si melon mengaku tidak kunjung menemukan elpiji 3 kg. Meski ia telah mencari ke sejumlah tempat, keberadaan gas tersebut betul-betul langka.
“Capek cari sana kemari, gas 3 kg nggak dapat-dapat, terpaksa beberpa hari ini menggunakan minyak tanah. Mana harga minyak tanah sekarang 1 liternya Rp18 ribu, dan ini saja mampu beli 2 liter, dari pada di rumah nggak bisa ngebul,” ucap Rahman mengeluhkan.
Dikatakan Rahman, kelangkaan gas melon 3 kg disebabkan pasokan yang belum tiba ke sejumlah pengecer atau agen di wilayah pulpis.
Dan pihaknya menduga bahwa tabung gas 3 kg itu banyak dipasok ke pedalaman wilayah Pulpis, sehingga jatah warga yang berada di perkotaan semakin berkurang.
“Di sejumlah tempat saya cari, warung-warung di pinggir jalan sudah saya tanyakan, tapi tak juga dapat gas. Kalaupun ada harganya sudah selangit saat ini. Meski harga gas 3kg itu tinggi, kalau itu memang ada ya terpaksa kita beli, daripada beli harga mitan yang cukup mahal juga,” kata Rahman.
Untuk sekedar diketahui, harga gas elpiji 3 kg dimana harga sebelumnya hanya Rp 22 Ribu, kini harga ecerannya sudah mencapai Rp 37 ribu sampai Rp 38 ribu di pasaran, khususnya di wilayah Kecamatan Kahayan Hilir dan sekitarnya.
Rahman dan masyarakat Kahayan Hilir berharap, pemerintah setempat dapat segera mancarikan solusi agar masyarakat bisa mudah mendapatkan elpiji 3 kg. Pertamina setempat pun, diharapkan dapat segera merespons kelangkaan tersebut.
“Pemerintah daerah kami harapkan dapat segera turun tangan, dan melakukan pemantauan di lapangan, kenapa gas melon ini semakin langka dan sulit dicari,” tutupnya. (app)
Discussion about this post