KALAMANTHANA, Sanggau – RW (46), mengaku menyesal menghabisi anak tirinya sendiri, AT (16). Kepada wartawan, dia terang-terangan mengakui perbuatannya itu.
Saat dihadapkan kepada wartawan di Mapolres Sanggau, Rabu (1/5), RW mengaku alasannya melakukan pembunuhan terhadap anak tirinya karena rasa takut. Dia takut AT akan membeberkan perbuatan bejat yang dilakukan RW terhadap anak tirinya itu.
“Sekali saya pukul. Habis itu saya cekik,” ujarnya. Ia kini mengaku menyesal telah membunuh anak tirinya itu.
Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi, menyebutkan RW akan diancam dengan Undang-Undang Perlindungan Anak. Sang ayah tiri ini bisa saja menghadapi ancaman hukuman seumur hidup.
Saat ini, tersangka sudah diamankan di Mapolres Sanggau guna untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tersangka bakal diancam pasal berlapis dengan ancaman hingga hukuman seumur hidup.
Perbuatan bejat RW yang merupakan ayah tiri AT berhasil dibongkar aparat Polres Sanggau, Kalimantan Barat. AT adalah seorang pelajar di salah satu SMP di Tahan Hulu.
Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi, membeberkan peristiwa itu di hadapan wartawan di Mapolres Sanggau, Rabu (1/5/2019). Dalam pengungkapan itu, Imam didampingi Kasat Reskrim AKP Haryanto dan ahli forensik dari Dokkes Kalbar, Monang Siahaan.
Imam menyebutkan berdasarkan pengakuan tersangka RW, aksi keji dengan membunuh anak tirinya tersebut dilatarbelakangi karena merasa dirinya takut dilaporkan ke istrinya. Sebab, dia sudah melakukan tindakan tak senonoh beberapa kali terhadap korban.
Perbuatan itu kembali dilakukan usai korban dijemput pulang sekolah di lokasi tanah urukan/timbunan yang tak jauh dari jalan raya.
“Tersangka ini bapak tiri korban. Menurut pengakuan tersangka, dia kalap saat korban meminta tanggungjawabnya. Sebab menurut korban masa depannya sudah hancur karena perbuatan tersangka. Saat itu tersangka langsung membanting tubuh korban dan terjatuh ke dalam parit. Kemudian tersangka langsung memukul dengan batu besar. Selanjutnya tersangka menguburkan jasad korban,” ungkap Kapolres Imam Riyadi seperti dilansir Antara.
AT baru ditemukan pada Selasa (30/4). Saat itu dia dinyatakan sudah menghilang selama tiga hari. “Terakhir dikabarkan mengikuti kegiatan kepramukaan di sekolah,” tambah Imam. (ik)
Discussion about this post