Petugas Pemilu Meninggal di Kalsel Terbanyak di Tanah Bumbu

KALAMANTHANA, Banjarmasin – Sebanyak delapan petugas Pemilu 2019 meninggal dunia di Kalimantan Selatan hingga saat ini. Petugas meninggal terbanyak terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu.

Hampir separo dari petugas yang meninggal itu terjadi di Tanah Bumbu. Di sini, sedikitnya ada tiga petugas Pemilu yang menghembuskan nafas terakhirnya selama penyelenggaraan pesta demokrasi itu.

Ketiganya adalah Abu Bakar, Ahmad Jalono, dan Dariannor. Abu Bakar adalah petugas Linmas di TPS 10 Kelurahan Batulicin, Jalono merupakan anggota KPPS pada TPS 02 Desa Makmur, Kecamatan Angsana, dan Dardiannor Ketua PPS 22 Desa Barokah Kecamatan Angsana.

Selain itu, dua petugas Pemilu 2019 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) juga meninggal dunia. Mereka adalah Ahmad yang merupakan anggota KPPS TPS 03 Desa Muning Tengah, Kecamatan Daha Selatan, dan Basni anggota Linmas TPS 08 di Desa Tambangan Kecamatan Daha Selatan.

Di Kota Banjarmasin, hal serupa terjadi. Dua petugas Pemilu pun wafat seiring dengan proses Pemilu. Keduanya yakni Abdul Hadi anggota KPPS 04 Kelurahan Basirih Kecamatan Banjarmasin dan Sublian Noor anggota KPPS 05 Kelurahan Antasan Kecil Timur, Kecamatan Banjarmasin Utara. 

Sedangkan di Kota Banjarbaru, ada pula seorang petugas Pemilu yang meninggal dunia. Dia Muhammad Rizaldi, anggota KPPS TPS 12 Kelurahan Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin.

Rata-rata petugas yang meninggal dunia, berada di jajaran paling bawah yaitu Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Adapun faktor utamanya diduga karena kelehahan dalam pelaksanaan pemilu serentak, pilpres dan pileg.

Komisioner KPU Kalsel Edy Ariansyah menyampaikan turut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi, serta berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Dia mengatakan pemerintah melalui Kementerian Keuangan memberikan santunan kepada petugas pemilu yang dilanda musibah saat proses penyelenggaraan Pemilu.

“Nilai santunannya untuk yang meninggal Rp36 juta, cacat permanen santunan Rp30,8 juta, luka berat santunan Rp16,5 juta dan luka sedang santunan Rp8,5 juta,” katanya. (ik)