KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Menyikapi informasi dari Badan Metereologi Kalimantan Tengah bahwa awal musim kemarau terjadi pada bulan Juni 2019 dan diperkirakan adanya fenomena el nino moderat dari April sampai Oktober 2019. Pemkab Kapuas pun melakukan beberapa langkah kesiapsiagaan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas, Panahatan Sinaga mengatakan, sebelum menentukan status siaga karhutla pihaknya melaksanakan patroli dan sosialisasi karhutla kepada masyarakat.
“Sambil kita pun melihat kondisi alam. Kalau sudah berulang-ulang hotspot dalam 1 hari dalam 1 minggu baru kita mengambil kesimpulan untuk menetapkan status siaga karhutla,” katanya ditemui di Kantor BPBD Kapuas Jalan Kasturi Kuala Kapuas, Selasa (7/5/2019).
Sinaga melanjutkan, saat ini pihaknya telah menyiapkan sebanyak empat pos lapang siaga karhutla di daerah setempat dengan lokasi satu pos di Kecamatan Kapuas Murung, Kecamatan Selat, Kecamatan Kapuas Timur dan Kecamatan Mantangai.
“Jadi, pos lapang di Kecamatan Kapuas Murung memback up wilayah Dadahup dan Pulau Petak. Pos lapang di Kecamatan Selat memback up wilayah Basarang dan Kapuas Barat. Pos lapang di Kapuas Timur memback up wilayah Bataguh, Tamban Catur dan Kapuas Kuala. Sedangan pos lapang di Mantangai memback up wilayah Timpah,” jelasnya.
Adapun anggaran operasional untuk beberapa pos lapang tersebut tahun ini, terang Sinaga, sudah tersedia berasal dari dana DBH-DR. “Kalau tahun dulu kita di pos lapang kecamatan keteteran terkait anggaran, tapi tahun ini untuk anggaran pos lapang sudah tersedia di DPA BPBD sehingga tidak menggangu kecamatan,” ujarnya.
Ditambahkan Sinaga bahwa penempatan lokasi pos lapang siaga karhutla tersebut berdasarkan analisa daerah rawan bencana kebakaran hutan dan lahan. “Karena daerah rawan bencana karhutla itu kan umumnya ada di daerah hilir pasang surut yang memang banyak terdapat gambutnya,” pungkasnya. (is)
Discussion about this post