KALAMANTHANA, Muara Teweh – Hanya dalam dua hari, dua nyawa melayang di jalur Muara Teweh-Puruk Cahu. Betulkah jalur ini menjadi jalur maut?
Mungkin saja begitu. Tapi, kebanyakan penyebab kecelakaan lalu lintas tunggal adalah human error. Itu pula yang tampaknya terlihat pada dua kecelakaan maut yang terjadi dalam dua hari terakhir.
Pada lakalantas Sein (6/5) di Km 9 Desa Ipu, Kecamatan Lahei, misalnya, berdasarkan pemeriksaan di lokasi kejadian, polisi menemukan petunjuk kondisi cuaca sedang cerah, waktu kejadian dinihari, marka jalan tidak ada garis terputus, dan arus lalu lintas sepi.
Saat itulah, Hendro (30), karyawan PT Liman Bangun Perkasa (LBP) menjemput maut setelah mengalami kecelakaan tunggal. “Kami masih melaksanakan penyidikan terhadap kasus ini,” ucap Kasat Lantas Polres Barito Utara, Zulyanto Kramajaya.
Baca Juga: Begini Kronologis Laka Tewaskan Warga Mahajandau di Jalur Maut Teweh-Purca
Diduga korban memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, karena kondisi jalan relatif sepi. “Korban datang dari arah Puruk Cahu menuju Muara Teweh dengan kecepatan tinggi. Saat di tikungan, korban tidak dapat mengendalikan sepeda motor,” ujar Zulyanto, Senin malam.
Terkait dua laka tunggal yang terjadi berturut-turut, Zulyanto mengimbau para pengguna kendaraan mematuhi rambu-rambu peringatan yang telah dipasang dari Muara Teweh sampai ke perbatasan Kabupaten Murung Raya.
“Sebelum berkendara, agar mengecek kondisi kendaraan layak atau tidak. Ini demi meminimalisir laka lantas,” ucap perwira berdarah Gorontalo ini.
Baca Juga: Ngebut Pacu Ninja, Terjungkal, Karyawan PT LBP Meninggal di RSUD Muara Teweh
Pada lakalantas dengan korban Arianto, situasinya juga tak jauh beda. Meskipun jalur tersebut berupa tikungan, turunan, dan lintasan lurus dengan sedikit tanjakan, peristiwa kecelakaannya sendiri terjadi di jalur lurus.
Diduga Suhardi memacu sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Sewaktu melintas di Km 2, kendaraan itu oleng sehingga sang pengendara tidak mampu mengendalikan sepeda motor.
Discussion about this post