KALAMANTHANA, Jakarta – Penerbangan Lion Air JT-681 dari Bandara Tjilik Riwut menuju Surabaya, Sabtu (11/5), mengalami delay hampir sembilan jam. Manajemen Lion Air pun memberikan penjelasan.
Lion Air membenarkan pesawat yang hendak menuju Bandara Juanda itu mengalami penundaan terbang. Mestinya, pesawat berbadan JT-681 itu terbang meninggalkan Tjilik Riwut pada pukul 11.40 WIB. Tapi, pesawat tersebut baru bisa lepas landas dari bandara yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo itu pada pkul 20.20 WIB.
“Lion Air JT-681 sudah dipersiapkan dengan baik. Rencananya memberangkatkan tujuh kru serta 212 penumpang dengan jadwal keberangkatan pukul 11.40 WIB,” kata Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam siaran persnya, Minggu (12/5/2019).
Maskapai perusahaan itu berdalil pesawat yang akan menerbangkan ke Surabaya harus menjalani penggantian komponen hydraulic system di Palangka Raya.
“Komponen dimaksud didatangkan dari Denpasar sehingga membutuhkan waktu pengerjaan signifikan,” jelas Danang.
Danang memastikan Lion Air telah berkoordinasi bersama para pihak terkait dan menginformasikan penundaan itu kepada seluruh pelanggan sesuai perkembangan.
“Dalam upaya menyediakan layanan terbaik kepada pelanggan, Lion Air memberikan kompensasi keterlambatan berdasarkan aturan dalam PM 89 tahun 2015 tentang delay management,” tutur Danang.
Lion Air juga menyediakan fasilitas berdasarkan permintaan penumpang apabila ada yang akan melakukan pengembalian dana (refund) atau perubahan jadwal berangkat (reschedule) menurut aturan yang berlaku yaitu PM 185 tahun 2015 tentang standar pelayanan penumpang kelas ekonomi angkutan niaga berjadwal dalam negeri.
“Lion Air sudah memberangkatkan kembali JT-681 menggunakan armada Lion Air lainnya. Pesawat mengangkut tujuh kru serta 196 penumpang. Pesawat mengudara dari Palangka Raya pukul 20.20 WIB dan sudah mendarat di Surabaya pada 21.28 WIB,” katanya. (ik)
Discussion about this post