KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Sebagian wilayah di Kabupaten Pulau Pisau (Pulpis), Kalimantan Tengah sedang dilanda kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg). Warga menjerit dan mengaku kesulitan untuk mendapatkan gas melon tersebut. Kalaupun ada masyarakat dipersulit dengan memperlihatkan kartu keluarga untuk membeli gas tersebut.
Kuat dugaan kelangkaan gas LPG 3 kg ini karena ada permainan dari para agen yang membandel sehingga masyarakat menjadi korban.
Berdasrkan informasi yang dihimpun wartawan ini dilapangan, tabung gas elpiji 3 kg yang seharusnya untuk masyarakat Kabupaten Pulang Pisau juga ditemukan di Kecamatan Kapuas Barat (Mandomai), Kabupaten Kapuas, dengan harga yang lebih tinggi.
Para ibu rumah tangga dan pedagang makanan menjerit karena mereka kesulitan untuk memasak. Salah seorang ibu rumah tangga, Kelurahan Pulpis, Apah (58), mengatakan selain sulit untuk mendapatkan gas, harga yang tidak menentu juga menjadi kendala yang nyata baginya.
Oleh karena itu masyarakat meminta pemerintah daerah segera turun tangan mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat dan pemerintah daerah segera melakukan penindakan kepada agen-agen gas elpiji yang membandel, sehingga masyarakat Pulang Pisau bisa menikmati apa yang sudah menjadi hak mereka.
” Harga terkadang Rp30.000 bahkan bisa sampai Rp35.000 kalau stok di agen mau habis. Itu pun kita harus membawa KK,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut Politikus Partai Gerinda, Johansyah meminta pihak Disperindagkop UMK untuk turun langsung melakukan pengawasan ke lapangan.
Menurut pihaknya ada beberapa penyebab kelangkaan ini seperti meningkatnya pemakaian selama bulan ramadan ini, masih banyak rumah makan, PNS dan setingkatnya yang masih menggunakan tabung 3 kg.
Selain itu tidak adanya agen atau pangkalan pengecer di daerah pedalaman dan daerah-daerah yang ada perusahaan yang menjual Gas 3 kg tersebut, sehingga mereka nyasar ke daerah yang memang ada menjual tabung melon itu.
Sementara pihak distribotor tidak bisa menambah alokasi penyalurannya ke daerah-daerah yang memang ada pangkalannya.
“Berdasarkan pantauan kami di lapangan masih banyak masyarakat yg menggunakan kayu bakar untuk memasak. kami berharap pihak distributor bisa menambah alokasi penyalurannya , paling tidak selama bulan ramadhan ini. kepada SOPD terkait supaya selalu melakukan pemantauan terhadap pendistribusian tabung 3 kg ini,” tambah Johansyah. (app)
Discussion about this post