KALAMANTHANA, Buntok – Masih ingat dengan kasus tongkang batubara beberapa waktu yang lewat menabrak fender jembatan Kalahien, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah? Informasinya tongkang tersebut saat ini tidak ada lagi di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Selatan, Daud Danda mengaku terkejut setelah mengetahui kapal tug boat bernama lambung Diamond yang menarik tongkang batubara tidak ada lagi di perairan Barito daerah Desa Kalahien.
Padahal tongkang penabrak fender jembatan itu ditahan sementara sampai ada titik jelas dan pertanggungjawaban dari pihak penabrak. Padahal Tug Boat dan Tongkang berisi sekitar 7500 metrix ton batubara yang disinyalir milik PT Aswin Bara Baronang itu dalam keadaan ‘tertahan’ semenjak Selasa (30/4/2019) lalu pasca insident tongkang tabrak fender jembatan.
“Tongkang yang menabrak fender jembatan Kalahien berikut kapal penariknya sudah milir tanpa kami ketahui. Padahal itu merupakan barang bukti sebagai pertanggungjawabannya kepada Pemerintah,” jelas Daud Danda beberapa hari lewat.
Daud juga mengatakan, kalau permasalahan tersebut sudah dilaporkan ke Bupati Barito Selatan, karena sesuai dengan kesepakatan dengan Pemerintah Barito Selatan,Tug Boat beserta Tongkang tersebut, baru bisa milir kalau bentuk pertanggungjawaban dari pihak yang terkait dalam hal itu,telah memenuhi tanggung jawabnya untuk memperbaiki fender jembatan Kalahien.
Sementara itu, Daud Danda ketika dihubungi kembali, Rabu (29/5/2019) melalui telepon selulernya menjelaskan kalau sudah ada pertemuan di Palangka Raya yang dihadiri Sekda Barsel, instansi terkait provinsi dan perusahaan pemilik tug boat dan tongkang .
Adapun hasil dari pertemuan menurut Daud Danda, pihak perusahaan penabrak fender jembatan, siap bertanggung jawab akan tetapi untuk waktu pelaksanaan dari bentuk pertanggung jawaban masih menunggu perhitungan dari pihak PUPR. Tug Boat dan tongkang dilarang melintas bebas pada jembatan kalahien,dan sebelumnya harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak perhubungan dalam hal ini asis boat.
“Kami tetap mengharapkan,agar perbaikan terhadap fender jembatan itu bisa secepatnya dilaksanakan,karena kalau dibiarkan berlarut-larut tingkat kerusakan fender dikuatirkan semakin parah”, pungkasnya.(fik)
Discussion about this post