KALAMANTHANA, Muara Teweh – Aksi vandalisme atau perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karia seni dan barang berharga mulai muncul di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Tulisan timbul (letter sign) nama monumen Panglima Batur di Taman Seribu Riam dirusak.
Kerusakan tulisan timbul nama monumen Panglima Batur yang terbuat dari plastik fiber diketahui Jumat (31/5/2019) pagi. Di sekitar lokas terlihat banyaknya pecahan plastik yang berserakan tepat di bawah monumen.
Warga Muara Teweh, Andi, sangat menyesalkan ulah tangan jahil yang merusak icon kota Muara Teweh. “Setelah tulisan timbul dirusak, keindahan Taman Seribu Riam dan juga monumen Panglima Batur jadi hilang saat malam, ujarnya.
Menurut Andi, Kamis malam terlihat nama monumen Panglima Batur masih tetap utuh dan mengeluarkan cahaya. Tetapi sejak Jumat pagi tampak rusak, karena beberapa huruf hilang dan pecah
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penaataan Ruang (Dinas PUPR) Barito Utara, Fery Kusmiadi, mengatakan kerusakan fasilitas umum di Taman Seribu Riam terjadi akibat dari perbuatan orang tak bertanggungjawab.
Menurutnya, tulisan nama monumen dan patung Panglima Batur dibuat untuk mengenang jasa perjuangan Panglima Batur putra Barito, sekaligus sebagai icon kota Muara Teweh dan letaknya pun persis di tengah kota. Pembuatannya juga melalui anggaran pemerintah daerah.(mel)
Discussion about this post