KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kepala Desa Bintang Ninggi I, Efri Budi, menyatakan total ada 10 rumah yang terdampak atau terancam longsor di desa yang masuk wilayah Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Dari jumlah tersebut, tiga rumah ambruk (roboh), Kamis (6/6), sehingga warga perlu direlokasi.
Efri Budi menerangkan, musibah tanah longsor yang menimpa warganya, berdampak kepada 10 KK, tetapi terparah sampai rumahnya ambruk tidak bisa ditinggali lagi yaitu berjumlah tiga KK. Yakni keluarga Sabirin, Narmawati, dan Diki.
“Narmawati pindah terlebih dahulu karena memang sudah antisipasi dari jauh hari, sedangkan Diki kebetulan istrinya melahirkan di tempat orang tuanya, sehingga tidak ada orang dalam rumah. Sementara, Sabirin masih tetap tinggal di situ dan syukur tidak terjadi apa-apa,” ujar dia, Sabtu (8/6/2019).
Budi mengharapkan Pemkab Barut bisa membantu warga korban tanah longsor dan terdampak, karena titik permasalahan rumah mereka dibangun di pinggir Sungai Barito, sehingga rawan terjadi longsor.
“Saya tanyakan kepada warga saya, mereka siap untuk direlokasikan hanya saja terhalang dengan biaya untuk membeli tanah. Mereka siap membongkar rumahnya untuk dipindah. Jadi daripada membangun bronjong yang memakan banyak biaya, lebih baik kita mengadakan tanah untuk warga yang terkena musibah agar bisa membangun rumah yang tempatnya lebih aman,” sebut dia.
Musibah tanah longsor terjadi di RT 04, Desa Bintang Ninggi masih dalam suasana Idul Fitri 1440H . Tiga rumah warga ambruk, beruntung tidak ada kotban jiwa dalam peristiwa ini.(mel)
Discussion about this post