KALAMANTHANA, Muara Teweh – Ternyata dua mantan kepala Desa Ipu, Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, yakni Sukarni dan Askameng masih punya pertalian darah alias berkeluarga.
Tetapi keduanya terlibat cekcok berujung petaka sampai dua kali. Pertama, pada 2108, keduanya sama- sama menghunus parang (mandau) sehingga Sukarni babak belur dan Askameng masuk penjara selama dua tahun. Kedua, terjadi pada Rabu (12/6) malam mengakibatkan Askameng mandi darah dan Sukarni menyerahkan diri kepada polisi.
Aprita, putri Askameng, menuturkan ayahnya memanggil paman kepada Sukarni. Karena Sukarni masih sepupu sekali dengan ayah Askameng (kakek Aprita). “Masih keluarga, tetapi mungkin beliau dendam kepada ayah saya,” ucap dia, Kamis (13/6/2019) siang.
Korban Askameng diserang oleh Sukarni di sebuah rumah dekat PDAM Muara Teweh, ketika sedang berhappy dengan empat temannya. Saat mereka asyik menikmati musik keyboard organ tunggal, mendadak Sukarni dan anaknya yang masih pelajar SMA datang, lalu menyerang secara membabi-buta dengan senjata tajam.
Kepala Satuan Reskrim Polres Barut AKP Samsul Bahri didampingi Kaur Bin Ops Iptu Ardiyanto, membenarkan kedua pelaku telah menyerahkan diri ke Mapolres Barut. ” Saat ini masih dalam proses penyelidikan. Para pelaku sedang diperiksa,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (13/62019).
Ia menambahkan, akibat luka bacok pada beberapa bagian tubuh, korban Askameng dilarikan ke RSUD Muara Teweh, Rabu malam. (mel)
Discussion about this post