KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Kementerian Agama Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, selenggarakan manasik bagi jemaah calon haji Bartim tahun 2019 atau 1440 hijriah di Mesjid Jabal Nur Tamiang layang selama dua hari 17 dan 18 juni 2019.
Pada kegiatan manasik haji tersebut dilaksanakan pula kegiatan tes kebugaran jemaah haji, bimbingan pelaksanaan haji dan pembentukan ketua regu dan ketua rombongan.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bartim Hairul Anwar melalui Penyelenggara Haji dan Umrah Ahmad Janawi mengatakan, pada kegiatan diberikan penjelasan tentang manasik haji dan keselamatan penerbangan dari Kanwil Kalteng.
Apa saja larangan bagi jemaah saat dalam penerbagan dan materi tentang kesehatan haji dari Dinas Kesehatan, serta pembentukan ketua regu dan ketua rombongan.
Jumlah calon jemaah haji dari Bartim tahun ini awalnya hanya berjumlah 172 orang jemaah, namun setelah adanya penambahan kuota untuk sebanyak 24 orang jemaah, sehingga total calon jemaah haji bertambah sebanyak 196 orang, yang terdiri dari calon jemaah haji laki-laki 86 orang dan calon jemaah haji perempuan 110 jemaah.
“Kegiatan manasik haji yang kita laksanakan selama dua hari ini merupakan pembekalan awal, nanti akan dilanjutkan lagi manasik ditingkat kecamatan, jadi untuk selanjutnya akan dilaksankan manasik haji dimasing-masing kecamatan,” kata Ahmad di Tamiang Layang, Selasa (18/6/2019).
Jadwal pelaksanaan manasik haji tingkat kecamatan sedang dalam penyusunan, kemungkinan besar dalam minggu ini sudah dimulai sampai dengan ahir bulan juni atau paling lambat pada awal juli mendatang sudah berahir.
Manasik haji ditingkat kecamatan durasinya akan lebih lama, bisa hingga satu minggu karena disana ada praktek. 30 persen teori dan sisanya praktek.
Manasik haji merupakan kegiatan yang sangat penting untuk memberikan pembekalan kepada jamaah tentang konsep pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan ibadah haji dan umrah.
Disamping menjelaskan secara teori juga diringi dengan melakukan praktek atau peragaan. Untuk mempermudah pemahaman jamaah biasanya latihan itu mempergunakan alat peraga seperti, miniatur ka’bah, peragaan wukuf, sa’i, tahalul dan sebagainya.
Ahmad berharap kepada calon jemaah haji agar benar-benar memperhatikan dan memahami kegiatan manasik haji ditingkat kecamatan nanti, sehingga calon jemaah dapat mengetahui prosedur dan tata cara kegiatan ibadah secara mandiri yang akan dilakukan selama mereka berada Arab Saudi. (afa)
Discussion about this post