KALAMANTHANA, Nanga Bulik – Kebanyakan di antara korban kecelakaan tunggal Bus Yessoe di Lamandau, Kalimantan Tengah, ternyata warga Sumatera Utara, umumnya dari Kualanamu, Deli Serdang. Mereka rencananya menuju Sampit dan Muara Teweh membangun mes perusahaan kelapa sawit.
Supriyadi, salah satu korban yang mengalami patah tulang tangan kanan dan luka di bagian dahinya, menjelaskan bahwa ia bersama rekan-rekannya berangkat dari Medan, Sumatera Utara untuk membangun mes karyawan di perkebunan kelapa sawit.
Seluruh pekerja tersebut, di bawah koordinator salah satu orang dari perusahaan kontraktor asal Medan yang akan ditempatkan di Muara Teweh dan Sampit.
“Rencananya 20 orang akan ditempatkan di Sampit dan 20 orang lainnya di Muara Teweh untuk membangun mes karyawan di perusahaan kelapa sawit,” kata dia.
Sejumlah tujuh orang korban di antaranya, saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat. Mereka adalah Rahmat Dani (21) dari Lubuk Pakam, Sandi Aries (36) dari Lubuk Pakam, Roni (22) dari Kualanamu, Edi Suratin (17) dari Lubuk Pakam, Supriyadi (28) dari Kualanamu, Rifi Hamdani (36) dari Lubuk Pakam, serta Agus Prayuda (29) dari Kualanamu, Sumatera Utara.
Sandi Aries, kemungkinan besar akan dirujuk lagi ke rumah sakit di Semarang, Jawa Tengah, lantaran menderita patah tulang belakang dan memerlukan operasi besar.
“Rencananya ada empat orang yang akan menjalani operasi, selain Sandi Aries, pasien lainnya akan menjalani operasi di rumah sakit setempat,” kata Kasi Pelayanan Rawat Inap RSUD Imanuddin, Aimandinata, Selasa (2/7/2019).
Discussion about this post