KALAMANTAHANA, Muara Teweh – Bukan hanya pandai mengeruk kekayaan alam, delapan perusahaan tambang di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, setuju membantu pendidikan di lima sekolah pedalaman, sehingga para pelajar di sekitar lokasi tambang menjadi pintar.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barut Syahmiludin Surapati menyebutkan, Bupati Barut Nadalsyah mendapatkan komitmen dari delapan perusahaan tambang. Sebagai tindak lanjut, Dinas Pendidikan menggelar pertemuan pendahuluan dengan PT Pama, PT KPN, PT Asmin Bara Bronang, PT TOP, PT Suprabari Mapanindo Mineral, PT Energi PN, PT United Tractor (UT), dan Yayasan Pendidikan Astra-Michael D Ruslim di Muara Teweh, Kamis lalu.
Hasil pertemuan Disdik dan delapan perusahaan, lanjut Syahmil, mengeluarkan kesepakatan delapan peusahaan itu akan memberikan bantuan, perhatian, pendampingan, dan dukungan sarana prasarana pendidikan untuk lima sekolah melalui program corporate social responsibility (CSR) selama lima tahun, 2019-2024. “Kita harapkan penandatanganan MoU langsung dilakukan oleh bupati Barut,” kata Syahmil, Sabtu (13/7/2019).
Lima sekolah yang mendapatkan bantuan dari perusahaan tambang adalah SDN 1 dan SDN 2 Paring Lahung, SMP PGRI Paring Lahung, dan SMA PGRI Tumpung Laung (Kecamatan Montallat) serta SDN 3 Lemo I, Teluk Liat (Kecamatan Teweh Tengah). “Setelah penandatanganan MoU, kegiatan disepakati mulai berjalan sejak minggu ke-3 Juli 2019,” ujar Alumnus Magister UGM ini.
Syahmil menambahkan, melalui pelaksanaan kegiatan percontohan (pilot project) tersebut, bisa memicu perhatian para investor lain yang ada di Kabupaten Barut untuk peduli terhadap pembangunan bidang pendidikan dan peningkatan kualitas SDM. Disdik Barut selalu berharap dukungan dan pengawalan dari pihak legislatif dan masyarakat, sehingga konsistensi pelaksanaan program ini berjalan baik.(mel)
Discussion about this post