KALAMANTHANA, Tarakan – Penembakan terhadap mobil berpenumpang empat orang di samping Stadion Satu Adil, Kelurahan Kampung Satu Sekip, Tarakan, cukup mengagetkan. Bagaimanakah peristiwa itu terjadi?
Kasat Reskrim AKP Ganda Patria Swastika, mewakili Kapolres Tarakan, AKBP Yudhistira Midyahwan, pun mengisahkan kronologisnya. Saat itu, mobil bernomor polisi KU 1430 GB itu sedang melaju setelah meninggalkan sebuah tempat hiburan malam di Tarakan, Kalimantan Utara.
Sebelum pulang, keempat orang yang berada di mobil tersebut pergi membeli makanan di Kelurahan Karang Balik. Namun, saat hendak pulang menuju arah kampung, di perjalanan mereka melewati simpang ladang. Di sana, ada pengendara sepeda motor di depan mobil tersebut.
Ketika dilewati, ternyata pengendara sepeda motor tersebut kembali menyusul ke depan. Sempat terjadi saling salip di antara dua kendaraan tersebut.
“Sopir mobil sempat membuka kaca mobilnya, lalu menegur “Kenapa Bos?”. Namun pengendara sepeda motor tersebut langsung mengeluarkan senjata api (senpi) yang diselipkan di pinggang kanannya,” ujar Ganda seperti dilansir RRI Tarakan.
Baca Juga: Siapa si Kurus Gondrong Penembak Mobil di Samping Stadion Datu Adil Tarakan?
Melihat senpi itu, sang sopir mobil langsung tancap gas melewati motor pelaku. Sialnya, saat berada di jalan Pulau Bunyu, sekitaran Kantor Ditpamobvit Polda Kaltara, pengendara motor melepaskan satu kali tembakan mengenai bodi belakang mobil. “Pelurunya tembus ke kursi bagian belakang hingga mengenai tape yang ada di bagian depan mobil,” terangnya.
Ganda membeberkan, pihaknya sudah melakukan olah TKP untuk mencari selongsong peluru lantaran korban mengakui saat itu pelaku menggunakan senjata jenis pistol.
“Jika itu pistol pasti selongsong pelurunya akan keluar, tapi kalau revolver itu selongsong peluru di dalam. Namun selongsong pelurunya tidak kita temukan di lokasi kejadian,” tambahnya.
Selain itu, aparat Polres Tarakan juga sedang mengumpulkan beberapa rekaman CCTV dari Jalan Jenderal Sudirman hingga ke Jalan Pulau Sumatera. “Lalu kami juga sedang mendata orang yang memegang senpi di Tarakan ini, kemudian akan kami profiling dan cocokan dengan ke empat orang yang ada di dalam mobil itu, guna mengetahui apakah ada saling kenal atau tidak,” tutupnya. (ik)
Discussion about this post