KALAMANTHANA, Muara Teweh – Terjadi anomali di Kecamatan Laung Tuhup, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Tiga bulan Jembatan Mangkomo di kecamatan ini rusak, justru jadi ajang empuk pungutan liar alias pungli, karena para pemakai jalan, yakni pengendara mobil dipungut duit oleh sekelompok warga yang merasa berjasa memperbaiki jembatan.
Seorang pemilik kendaraan yang sering melintas jalan dari Kelurahan Muara Tuhup menuju ibukota Kecamatan Laung Tuhup menyebutkan, segelintir oknum warga meminta ‘uang jasa’ sebesar Rp20 ribu bagi mobil ukuran kecil dan Rp50 ribu kepada pengendara truk, saat melewati Jembatan Mangkomo di ruas jalan tersebut.
“Jika tidak diberi uang, mereka akan memasang portal (penghalang). Tindakan itu sangat merugikan sekaligus meresahkan para pengendara kendaraan roda empat. Jalan yang diportal adalah jalan lintas kecamatan, satu-satnya penghubung dari Muara Tuhup, bukan properti pribadi,” katanya kepada wartawan di Muara Teweh, kemarin.
Camat Laung Tuhup Supriadi Usup mengakui, ada kegiatan sekelompok warga di Jembatan Mangkomo yang dinilai merugikan para pemakai jalan, sehingga pihaknya mencoba berkoordinasi dengan pihak keamanan. “Memang ada kegiatan portal di Jembatan Mangkomo, kami sudah koordinasikan masalah tersebut dengan pihak keamanan,” kata Supriadi, kemarin.
Supriadi menerangkan, Jembatan Mangkomo dalam kondisi rusak. Beberapa warga berinisiatif melakukan perbaikan secara manual, supaya kendaraan tetap lewat. “Mungkin itulah alasan kenapa mereka meminta imbalan dari hasil kerjanya,” papar Supriadi.
Supriadi memastikan, sebentar lagi jembatan tersebut akan diperbaiki seiring dengan penambahan pekerjaan perbaikan jalan ke arah Kelurahan Muara Tuhup. Kini sudah memasuki tahapan SPK dengan Dinas Pekerjaan Umum per tanggal 11 Juli 2019. “Tinggal tunggu proses pekerjaan saja,” tukas dia.(mel)
Discussion about this post