KALAMANTHANA, Muara Teweh – Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, Nadalsyah, menargetkan tahun depan Bandara Muhammad Sidik sudah operasional. Bagaimana peluang rutenya?
Nadalsyah menyebutkan, uji coba Bandara Muhammad Sidik di Trinsing itu akan dilakukan dengan menggunakan pesawat Susi Air. Uji coba bakal dilakukan selama satu hingga dua bulan.
Jika uji coba itu sukses, Pemerintah Kabupaten Barito Utara akan mengusulkan pemakaian jenis pesawat berbadan lebar dengan kapasitas lebih besar. Dia menyebut pesawat jenis ATR 42 atau ATR 42-500 sebagai salah satunya.
Tak hanya itu, penggunaan pesawat tersebut nantinya juga diharapkan bisa menggunakan connection flight dengan penerbangan Garuda dan Lion Air. “Tahap awal menghubungkan jaringan penerbangan ke Palangka Raya, Banjarmasin, Balikpapan, dan kota-kota lain di Kalimantan,” ujar Nadalsyah di Muara Teweh, Jumat (26/7/2019).
Bandara Muhammad Sidik dibangun sepanjang 1.400 meter, lebar 30 meter. Pekerjaan utama tahun ini berupa rekonstruksi runway dan taxiway, rehab gedung erminal, dan halaman parkir. Pekerjaan tersebut didanai melalui APBN.
Pembangunan bandara sendiri sempat terkatung-katung selama bertahun-tahun. Pembangunan bandara sejak masa Achmad Yuliansyah menjabat bupati dan dilanjutkan saat masa pemerintahan Nadalsyah.
“Sekitar September 2018, saya bersama 30 bupati rapat dengan Presiden di Istana. Saya langsung usulkan tentang bandara ini, karena sudah beberapa tahun mulai dari tahun pertama sampai habis masa jabatan saya belum beroperasi. Beliau langsung merespon, sehingga turun dana tahun ini,” kata Nadalsyah. (mel)
Discussion about this post