KALAMANTHANA, Penajam – Belum lama ini, Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Abdul Gafur Mas’ud mencopot lima kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Kepada KALAMANTHANA, Kamis (1/8/2019), AGM buka-bukaan soal alasannya menonjobkan pejabat-pejabat tersebut.
Menurutnya, sebelum mengambil keputusan tersebut, pihaknya sebenarnya sudah memberikan tiga kali kepada pejabat kepala OPD tersebut membuat laporan atau evaluasi. Selain itu, AGM juga menyebutkan ada anggaran nomenklatur yang tidak sesuai dan ini bisa berbahaya bagi kepala daerah.
“Menurut saya ini berbahaya jika dibiarkan. Ini terjadi bukan hanya pada masa jabatan saya sebagai bupati, tetapi di kepemimpinan sebelumya juga seperti itu,” tegas AGM.
Dia menambahkan, awalnya lima kepala OPD tersebut ingin dirotasi, tapi dia kemudian memutuskan menonjobkan.
Selain itu, AGM menambahkan, pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten PPU kurang lebih sekitar 3.000 orang, sementara jabatan kepala OPD hanya sekitar 32 orang. Jika kepala OPD tidak bisa bekerja secara maksimal, maka pejabat yang di bawahnya yang akan menggantikan.
“Jika kepala OPD tidak bisa bekerja secara maksimal, maka kepala OPD tersebut kita ganti. Apalagi banyak pejabat di bawah yang fisiknya masih fresh dan tidak kalah pintar dari seniornya, hanya saja belum ada kesempatan kepada mereka,” lanjutnya.
Selain itu AGM menjelaskan bahwa ini hanya pressure dan motivasi agar siapapun kepala OPD, siapapun senior aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten PPU, jika ada melakukan penyalahgunaan anggaran dan kerjanya lambat, dirinya mengatakan tidak bisa bersama-sama.
“Jika ada senior ASN yang melakukan penyalahgunaan anggaran, kerjanya lelet, saya rasa tidak bisa bersama-sama. Saya ingin membangun PPU dalam jangka lima tahun,” pungkasnya. (hr)
Discussion about this post