KALAMANTHANA, Sampit – Dorrrr! JN, pria Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, itu pun lumpuh. Di perjalanan menuju rumah sakit, nyawanya melayang.
Begitulah drama yang terjadi di Bukit Santuai, Rabu (31/7) lalu. JN adalah pria yang beraksi bak koboi. Dia menganiaya ketua RT hingga tewas. Saat hendak diamankan polisi pun, dia melawan, menyerang, dan membacok petugas.
Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Mohammad Rommel, menyebutkan anak buahnya tak punya pilihan lain ketika JN tak juga menyerah setelah tiga kali tembakan peringatan diletuskan.
“Pelaku malah menyerang anggota kami sehingga terpaksa dilumpuhkan. Anggota kami menderita luka bacok dan mendapatkan delapan jahitan,” ujar Rommel di Sampit, Kamis (1/8/2019).
Peristiwa ini sendiri bermula pada Rabu saat JN terlihat membawa senjata api rakitan dan parang di Desa Penyahuan, Bukit Santuai. Ketua RT, AG, mencoba menegur dan menasihati JN.
Alih-alih mendengar, dia malah marang. Seketika itu juga, dia menyerang Pak RT dengan menggunakan parang. Serangan membabi buta itu membuat Pak RT AG tewas di tempat kejadian.
Warga setempat tidak berani melerai karena pelaku membawa senjata api rakitan dan senjata tajam. Warga memilih melaporkan kejadian itu ke Polsek Mentaya Hulu yang kemudian mengirim empat personel ke lokasi.
Kedatangan polisi tidak membuat pelaku takut. Bahkan pelaku menyerang dan melukai seorang polisi.
Polisi mengeluarkan tembakan peringatan, namun tidak digubris. Polisi terpaksa melumpuhkan pelaku dengan mengeluarkan tembakan yang mengenai kaki dan pinggang pelaku.
Polisi dan warga langsung mengamankan pelaku. Pelaku kemudian dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit dengan menempuh perjalanan sekitar lima jam untuk mendapatkan penanganan intensif. Namun sebelum tiba di rumah sakit, pelaku mengembuskan nafas terakhirnya.
“Motifnya diduga pelaku tidak terima ditegur membawa senjata api rakitan dan parang. Pelaku membacok korban hingga tewas,” kata Rommel.
Jenazah pelaku tiba di RSUD dr Murjani Sampit pada Rabu (31/7) malam untuk divisum. Rommel juga terlihat datang ke rumah sakit. Jenazah JN dibawa kembali ke kampung halamannya untuk diserahkan kepada keluarganya. (ik)
Discussion about this post