KALAMANTHANA, Penajam – DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menggelar Rapat Paripurna Penyampaian Badan Anggaran (Banggar) DPRD terhadap Rancangan Perubahan APBD 2019, Senin (5/8/2019).
Pada prinsipnya, fraksi-fraksi DPRD secara umum telah menyetujui RAPD Perubahan APBD 2019, untuk ditetapkan menjadi Perda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2019 dengan beberapa penekanan yang perlu mendapat perhatian.
Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud (AGM) dalam sambutannya mengatakan target Pendapatan pada Perubahan APBD 2019 sebesar Rp1,59 triliun lebih, tidak mengalami perubahan dari APBD Murni 2019 tetap sebesar Rp1,59 triliun lebih. Pendapatan Asli Daerah (PAD) direncanakan sebesar Rp115,60 miliar lebih, mengalami penurunan sebesar Rp21,36 miliar lebih atau 15,6 persen dari PAD murni 2019 sebesar Rp136,96 miliar lebih.
“Dana Perimbangan direncanakan sebesar Rp1,19 triliun lebih, tidak mengalami perubahan dari Anggaran Murni 2019,” kata AGM.
Dikatakan AGM, lain-lain pendapatan yang sah direncanakan sebesar Rp289,12 miliar lebih, mengalami kenaikan sebesar Rp21,36 miliar lebih atau 7,98 persen dibandingakan dengan Anggaran Murni 2019 sebesar Rp267,76 miliar lebih. Belanja secara keseluruhan direncanakan Rp1,64 triliun lebih, mengalami kenaikan sebesar Rp55,48 miliar lebih atau sebesar 3,49 persen dari Anggaran Murni 2019 sebesar Rp1,58 triliun lebih.
“Belanja tidak langsung dalam RAPBD Perubahan 2019 direncanakan sebesar Rp636,66 miliar lebih mengalami kenaikan sebesar Rp4,40 miliar lebih atau 0,70 persen dari APBD Murni 2019 sebesar Rp632,25 miliar lebih,” lanjutnya.
Sementara itu belanja langsung dalam Rancangan Perubahan APBD 2019 direncanakan sebesar Rp1 triliun mengalami kenaikan Rp51,08 miliar atau 5,34 persen dari APBD Murni 2019 sebesar Rp956,48 miliar lebih. Pembiayaan Daerah dalam Rancangan APBD Perubahan Tahun 2019 ini direncanakan sebesar Rp46,10 miliar lebih, mengalami kenaikan sebesar Rp55,48 miliar lebih atau 591,11 persen dari pembiayaan daerah pada APBD Murni Tahun 2019 yang sebelumnya tercatat berkurang sebesar Rp9,38 miliar.
“Penerimaan pembiayaan yang direncanakan sebesar Rp87,67 miliar lebih berasal dari Pinjaman Daerah sebesar Rp30,68 miliar lebih dan Silpa sebesar Rp56,98 miliar lebih, pengeluaran pembiayaan yang direncanakan sebesar Rp41,57 miliar lebih untuk pembayaran Pokok Pinjaman Daerah sebesar Rp36,07 miliar lebih dan Penyertaan Modal (Investasi) sebesar Rp5,5 miliar yang terdiri dari penyertaan modal PDAM sebesar Rp3 miliar dan penyertaan modal Perusahaan Umum Daerah Penajam Benuo Taka Energi sebesar Rp2,5 miliar,” pungkasnya. (hr)
Discussion about this post