KALAMANTHANA, Jakarta – Tak tanggung-tanggung persoalan dihadapi warga Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Sudahlah berhadapan dengan kabut asap yang makin menebal, mereka pun terancam puting beliung yang bisa datang tiba-tiba.
Salah satunya sudah terjadi pada Minggu (11/8). Saat itu, puting beliung muncul saat Tim Manggala Agni melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kelurahan Kameloh Baru dan Kalampangan, Kecamatan Sebangau.
Munculnya puting beliung itu sempat muncul melalui rekaman video dan beredar di kalangan warganet. Manggala Agni membenarkan terjadinya puting beliung itu.
“Hampir setiap tahun ada puting beliung pada saat panas. Di video itu terjadi kemarin saat Idul Adha,” ujar anggota kesatuan brigade Manggala Agni Daops 1 Palangka Raya, Rus Effendi, ketika dihubungi di Jakarta, Senin (12/8/2019).
Effendi mengatakan saat tim Manggala Agni yang bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, TSAK Kereng Bangkirai dibantu Pemadam Swadaya Masyarakat Peduli Api (MPA) Sabaru, dan Babinsa TNI dan Babinkamtibmas Polri, tiba-tiba saja puting beliung muncul.
Hal itu terekam kamera salah seorang anggota TSAK Kereng Bengkirai dan kemudian diunggah ke akun Facebook Manggala Agni Daops 1 Palangka Raya,
“Puting beliung itu membawa api sama asap campur air. Setiap hari. Yang terbakar lahan gambut, pohon-pohon tebasan juga terbakar,” ujar Effendi.
Kondisi yang ekstrem menimbulkan kendala, dalam video tersebut anggota pemadam meminta rekannya untuk mundur saat puting beliung muncul. Namun tim gabungan rupanya terus melakukan upaya pemadaman.
Effendi menyebut luas lahan yang terbakar sekitar dua puluhan hektare. Namun sekarang sekitar sepertiganya sudah mulai padam.
“Kami mengurangi asapnya karena itu jalur lalu lalang agar tidak mengganggu transportasi darat dan udara,” kata dia.
Ia mengatakan daerah yang terbakar dekat dengan pemukiman penduduk dan juga Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.
Area yang terbakar juga kata Effendi, merupakan area yang tidak terkelola dengan baik. “Di sana ada perusahaan perkebunan sawit yang diberi izin mengelola lahan tersebut namun mereka tidak bertanggung jawab karena masih ada masalah dengan negara,” ujar Effendi.
Ia menambahkan ada juga lahan masyarakat yang terbakar karena areanya tidak terawat. Namun tim gabungan khawatir karena api muncul di daerah-daerah yang menjadi akses ke perumahan.
“Kemarin ada pemadaman juga yang melanda jalan kecamatan langkai. Kami upayakan jangan sampai memblokir perumahan,” ujar dia. (ik)
Discussion about this post