KALAMANTHANA, Balikpapan – Terapis pijat plus-plus di Balikpapan menggunakan teknologi komunikasi untuk menjaring pelanggannya. Tarif mereka ratusan ribu.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Timur, Kombes Budi Suryanto, menyebutkan para terapis tersebut memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk menjaring pelanggannya. Mereka menggunakan aplikasi chatting MiChat.
Para terapis itu menawarkan sedikitnya dua jasa dalam melayani pelanggannya. Khusus untuk pijat, bayarannya mencapai ratusan ribu rupiah. Sedangkan untuk pijat plus-plus alias berhubungan badan, para terapis itu mematok harga yang lebih tinggi lagi kepada para pria hidung belang.
Para terapis yang terjaring operasi aparat Polda Kaltim ini, sebutnya, menggunakan jasa seorang mucikari. Mucikari ini termasuk satu dari lima wanita yang diamankan pihaknya dalam operasi di salah satu hotel di Balikpapan Selatan itu.
“Lima wanita sudah kami amankan, salah satunya yang berperan sebagai mucikari. Dia yang mereservasi hotel dan ikut memasarkan jasa kotor ini,” urai Budi di Mapolda Kalimantan Timur, Senin (19/8/2019).
Budi Suryanto, menyebutkan terduga penyedia layanan pijat plus-plus ini terpantau oleh tim Siber Polda Kaltim. Saat itu, aparat melakukan operasi di salah satu hotel di Balikpapan Selatan, setelah mendapatkan informasi adanya penyedia jasa prostitusi berkedok pijat.
Kelima wanita yang diamankan tersebut, menurut Budi, salah satunya adalah DH (38). Dia diduga berperan sebagai mucikari. Selebihnya adalah terduga pelaku penyedia jasa pijat plus-plus yang usianya relatif masih muda, yakni RF (20), SD (19), DF (18), dan SA (19). Peran mereka adalah sebagai terapis sekaligus pemberi layanan luar dalam. (myu)
Discussion about this post