KALAMANTHANA, Jakarta – Ini kondisi yang berbahaya jika hasil survei Indonesia Development Monitoring (IDM) jadi kenyataan. Hampir 80 persen aparatur sipil negara (ASN) akan mengambil pensiun dini jika ibu kota dipindah dari Jakarta ke Kalimantan.
IDM melakukan survei tentang sikap ASN soal rencana pemindahan ibu kota, 7-20 Agustus lalu. ASN menjadi bagian penting dari rencana ini karena ratusan ribu, bahkan jutaan di antara mereka, bakal ikut hengkang ke Kalimantan jika pusat pemerintahan berpindah dari Jakarta.
Faktanya, dari hasil survei yang dilakukan IDM, rencana pemindahan itu tak dapat dukungan dari ASN. Mayoritas dari mereka bahkan menolak ide yang akan diimplementasikan Presiden Joko Widodo itu.
Direktur Eksekutif IDM, Harly Prasetyo dalam keterangan persnya, Sabtu (24/8/2019) menyebutkan, survei dalam bentuk tanya jawab dilakukan terhadap 1.225 responden ASN, mewakili 800 ribu PNS yang bertugas di pemerintahan pusat.
“Hasilnya sebanyak 94,7 persen ASN menolak ibu kota dan pusat pemerintahan dipindahkan ke Kalimantan. Sebanyak 3,9 persen setuju, sisanya abstain,” ucap Harly.
Dia menerangkan alasan penolakan mereka didapati 93,7 persen menyatakan khawatir dengan fasilitas kesehatan dan pendidikan anak yang kurang bermutu. Sebab, sarana yang berkualitas banyak di DKI Jakarta.
“Sebanyak 92,6 persen ASN menyatakan gaji dan pendapatan mereka tidak akan mencukupi biaya hidup mereka di ibu kota baru,” ungkap Harly.
Dan ketika ditanyakan bagaimana jika mereka dipaksa pindah bertugas ke ibu kota negara yang baru, maka 78,3 persen akan mengajukan pensiun dini dari tugasnya, 19,8 persen akan ikut pindah dan sisanya menjawab tidak tahu. (ik)
Discussion about this post