KALAMANTHANA, Palangka Raya – Dua warga Jalan Rindang Banua di kawasan Puntun, Kelurahan Pahandut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, menyudahi hidup dengan gantung diri dalam tiga hari ini. Informasinya, alasan mereka melakukan aksi itu berbeda.
Teranyar, MA (20) yang melakukan aksi nekat itu. MA ditemukan warga gantung diri di sebuah barak di Gang Sayur, Jalan Rindang Banua, Kelurahan Pahandut, Palangka Raya, Sabtu (24/8/2019) sekitar pukul 01.00 WIB.
Aksinya membuat warga kembali geger. Pasalnya, pada Kamis (22/8) lalu, warga sekitar juga menemukan ZA (35), warga Jalan Rindang Banua Ujung, juga ditemukan tewas gantung diri.
Baca Juga: Puntun Heboh, Jasad ZA Ditemukan Tergantung di Pohon Jingah
Kapolres Palangka Raya, AKBP Timul Siregar melalui Kapolsek Pahandut, AK Edia Sutaata, menyebutkan berdasarkan informasi yang diterima pihak kepolisian, MA mengambil langkah pintas itu diduga karena depresi.
“Korban memilih bunuh diri diduga karena depresi dan faktor ekonomi,” ujar Edia Sutaata, mantan Kasat Reskrim Polres Pulang Pisau itu.
Baca Juga: Ada Apa dengan Puntun, Tiga Hari Dua Warganya Tewas Gantung Diri
Dua hari sebelumnya, saat merilis kasus gantung diri yang menewaskan ZA, Edia Sutaata menyebutkan alasan pelaku nekat menyudahi hidup itu adalah karena urusan rumah tangga.
Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan di lapangan, sebutnya, diketahui bahwa sebelumnya korban baru bercerai dengan istrinya. ZA sebelumnya juga pernah berupaya melakukan bunuh diri dengan cara menyayat tangannya. (ik)
Discussion about this post