Janji Pulang ke PPU, Penumpang KM Santika Ini Belum Ditemukan

KALAMANTHANA, Surabaya – Melalui telepon, Supriyadi menyampaikan dirinya akan pulang ke Penajam Paser Utara. Tapi, sang istri, Rismiati, mendengar kabar, KM Santika Nusantara terbakar di perairan Masalembo. Hingga kini, Rismiati masih mencari suaminya.

Rismiati sudah berada di Surabaya. Dia terbang melalui Balikpapan menuju Kota Pahlawan itu bersama putrinya, Rahmani (20).

Rismiati meminta agar pencarian korban KM Santika Nusantara tak dihentikan. Suaminya, yang diduga ikut menjadi korban terbakarnya kapal tersebut, belum ditemukan di Posko Pengaduan KM Santika Nusantara di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Rismiati, 42 tahun, mengaku sebelum kapal bertolak, suaminya masih sempat menghubunginya melalui telepon. Kata Supriyadi saat itu, Kamis (22/8), dia akan pulang ke Penajam Paser Utara. “Jam 09.00 WIB telepon. Katanya, dek saya mau berangkat,” katanya seperti dikutip surya.

Dua jam kemudian, supir truk ekspedisi itu juga menelpon anaknya. Isinya sama, dia akan pulang ke rumah.

Namun itu menjadi suara terakhir suaminya yang terdengar. Hingga saat ini belum diketahui kabar keberadaan suaminya.

“Kamis pukul 21.00 WIB malam terbakar. Jam 10.00 WIB hari Jumat baru ada kabar, sampai sekarang tidak ada ketemu,” jelasnya.

Tidak tenang berada di rumah, dia sudah berusaha mendatangi kantor PT Jembatan Nusantara, operator kapal di Balikpapan. Tapi, oleh perusahaan, dia hanya disuruh menunggu.

“Saya laporkan di kantor Santika (PT Jembatan Nusantara) cuma disuruh nunggu, nunggu dan nunggu,” kata dia.

Dia melihat sendiri daftar nama korban KM Santik Nusantara. Setelah mencari-cari, ternyata nama suaminya tidak tercantum di sana.

Rahmani (20) mengaku ingin segera bertemu ayahnya. Selama ini Supriyadi merupakan tulang punggung keluarga di rumah.

Dia datang jauh-jauh dari Balikpapan bersama ibunya berharap agar pencarian terus berlanjut. “Kemarin sore pukul 15.00 WIB turun di Juanda langsung ke sini, ini kali kedua. Harapannya tidak berhenti pencarian, ayah saya belum ketemu. Kalau berhenti siapa yang tanggung jawab,” terangnya. (ik)