KALAMANTHANA, Singkawang – Wanita muda Singkawang, VN (21), berhasil dipulangkan dari belenggu pengantin pesanan dari China. Dia pun membeberkan bagaimana penderitaannya selama berada di Negeri Tiongkok itu.
VN mengaku selama berada di Tiongkok, dirinya selalu mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari pihak keluarga suami. “Dipukul, dicekik, ditampar, dan ditendang,” katanya di Mapolres Singkawang, Selasa (27/8/2019).
Selama tinggal di China, dirinya juga dilarang berkomunikasi melalui handphone dengan orang Indonesia. “Jika ketahuan, maka ponsel saya disita bahkan dibuang,” katanya.
Dia juga pernah dipaksa untuk meminum obat agar bisa hamil. Sebab, sewaktu dicek dokter di Tiongkok, dirinya dinyatakan ada penyakit yang menyebabkan tidak bisa hamil.
“Mengetahui hal itu, saya dipaksa untuk operasi. Tapi saya nggak mau. Jika memang saya punya penyakit yang begituan, saya mau cek di Indonesia saja. Tapi saya nggak dibolehkan pulang ke Indonesia,” ujarnya seperti dilansir Antara.
Kalau obatnya tidak di minum, dia pun harus siap di marah dan mendapatkan kekerasan dari pihak keluarga suami. “Saya dimarahin dan diseret-seret gitu,” ungkapnya.
Polres Singkawang, sebut Kapolres AKBP Raymond M Masengi, mendapatkan laporan dari VN melalui media sosial facebook. “Melalui akun Facebook Humas Polres Singkawang,” ujar Raymond.
Berkat laporan dan bantuan dana dari netizen, VN akhirnya berhasil dipulangkan dari KBRI Beijing ke Kota Singkawang,pada Kamis (22/8).
Menurutnya, VN adalah merupakan korban TPPO yang kesekian kalinya yang berhasil dipulangkan Polres Singkawang.
“Dalam hal ini, kita akan terus berupaya untuk membantu permasalahan yang dihadapi warga Singkawang, disamping kita menjalankan tugas-tugas pokok kepolisian,” ujarnya.
Dia berharap, apa yang dilakukannya bisa menjadi contoh bagi gadis-gadis muda di Singkawang, untuk tidak mudah tergoda dengan segala bujuk rayuan dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
“Apa yang dibayangkan ternyata tidak sesuai dengan apa yang diharapkan seperti yang dialami VN di negara Tiongkok,” ungkapnya. (ik)
Discussion about this post