KALAMANTHANA, Yogyakarta – Ini kabar teranyar soal pemindahan ibu kota. Istana Negara, tempat presiden sehari-hari bekerja, akan berada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas’ud mengungkapkan hal tersebut dalam pertemuan dengan warga kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Kamis (29/8/2019).
Dia bahkan menyebutkan Istana Negara itu akan dibangun mulai tahun depan. Hanya dia belum tahu, detail wilayah mana di Penajam Paser Utara yang akan dibangun Istana Presiden. Dia hanya menunggu langkah pemerintah pusat.
Baca Juga: Lawan Makelar Tanah Ibu Kota Baru, AGM Keluarkan Peraturan Bupati
Abdul Gafur Mas’ud menyatakan sampai kini belum ada kabar terbaru soal pemindahan ibu kota tersebut, setelah Senin (26/8) Presiden Joko Widodo mengumumkan lokasi ibu kota baru berada di bagian Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Abdul hadir di Hotel Tara Yogyakarta, Sleman, di sela acara ‘Sinergi Program Kemitraan dalam Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat UGM 2018. “Yang terakhir dari Pak Menteri mengatakan sebagian besar ibu kota, bahkan lokasi Istana Negara, ada di tanah Paser Utara,” kata AGM, sapaan akrabnya.
AGM mengatakan belum tahu desa yang menjadi lokasi Istana Negara. Namun ia yakin Presiden Jokowi akan memberitahunya secara langsung.
Baca Juga: Ini Kecamatan di Penajam Paser Utara yang Akan Jadi Ibu Kota RI
“Titik lokasi Istana nanti ada di Penajam Paser Utara. Pastinya Pak Presiden akan memberitahu kami secara langsung dan terbuka. Untuk saat ini kami belum dikasih tahu (persisnya). Jadi kami tinggal menunggu. Sabar dan menunggu,” katanya.
Pemindahan pusat pemerintahan telah dikaji lama. “Ini kajian yang bukan lima tahunan, tapi mungkin sudah ada 15 tahun dikaji untuk pemindahan pemerintahan ibu kota RI,” ujarnya.
Pemkab Penajam Paser Utara juga belum menyiapkan APBD 2019 dan 2020 untuk ibu kota baru. APBD masih dialokasikan untuk infrastruktur di 54 kelurahan dan desa. “Kami masih fokus untuk membangun Kabupaten Penajam Paser Utara,” katanya.
Menurut dia, rencana pemindahan ibu kota baru saja diumumkan. Apalagi kandidat ibu kota juga tak hanya satu provinsi, melainkan tiga yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Dengan begitu, kata AGM, jika pemkab belum tahu detail dan menyiapkan berbagai hal, itu sesuatu yang lumrah.
“Saya rasa wajarlah kalau kami tidak mempersiapkan itu. Saya yakin pusat sedang mempersiapkan itu. Karena kami tahu akan dibangun di 2020, 2021, 2022, 2023, dan 2024,” katanya. (ik)
Discussion about this post