KALAMANTHANA, Muara Teweh – BPJS Kesehatan berutang sekitar Rp7 miliar kepada RSUD Muara Teweh di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Klaim yang belum dibayar terhitung sejak April sampai dengan Juli 2019. Buntutnya, rumah sakit pun terpaksa meminjam uang dari kas daerah.
Informasi yang dihimpun KALAMANTAHANA, klaim yang belum dibayarkan BPJS Kesehatan Cabang Muara Teweh adalah April 2019 senilai Rp1,77 miliar, Mei Rp1,88 miliar, Juni Rp2,26 miliar, dan Juli sekitar Rp1,7 miliar, sehingga total menjadi sekitar Rp7 miliar lebih.
Direktur RSUD Muara Teweh Drg Dwi Agus Setijowati membenarkan, adanya tunggakan BPJS Kesehatan Cabang Muara Teweh. Tunggakan pembayaran BPJS menyebabkan RSUD Muara Teweh kesulitan uang, sehingga harus meminjam dari kas daerah sebesar Rp1,7 miliar pada awal Agustus 2019.
“Pak Bupati menyetujui pinjaman tersebut. Kami harus melanjutkan operasional RSUD dengan biaya sekitar Rp1,7. Operasional untuk keperluan membayar listrik, makanan pasien, dan gaji pegawai RSUD. Uang ini akan dikembalikan bila pihak BPJS membayar utang,” kata pejabat yang karib disapa Tinuk ini, kemarin.
Sekretaris Daerah Kabupaten Barut Jainal Abidin mengatakan, RSUD Muara Teweh meminjam uang dari kas daerah untuk menutupi kebutuhan operasional. “Pemkab Barut sudah berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan, tetapi belum membuahkan hasil. RSUD wajib selalu melayani masyarakat yang memiliki kartu BPJS saat mereka berobat,” ucap Jainal.(mel)
Discussion about this post