KALAMANTHANA, Muara Teweh – Tanpa tedeng aling-aling, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Barito Utara Iwan Rusdani mengakui, sekitar 50 persen jembatan yang ada di daerah ini dalam kondisi rusak. Pemerintah ingin segera memperbaiki semuanya, tetapi dana terbatas.
Iwan tak merinci total jumlah jembatan di Barut. Namun ditaksir mencapai ratusan unit. Jembatan tersebar di sembilan kecamatan, 10 kelurahan, dan 93 desa.
“Kami sudah mengumpulkan data. Berdasarkan hasil pengecekan lapangan sekitar 50 persen jembatan rusak. Dana untuk perbaikan jembatan tidak cukup,” kata Iwan kepada wartawan di Muara Teweh, Rabu (11/9/2019).
Di antara jembatan yang rusak, sebut Iwan, salah satunya adalah Jembatan Sungai Benao. Dinas PUPR Barut menurunkan tim ke Benao, Selasa (10/9) setelah menerima informasi seorang bocah terperosok. Ada pula laporan kerusakan jembatan di Kecamatan Montallat dan kerusakan Jembatan Keladan di Muara Teweh.
Baca Juga: Kasihan!!! Bocah Ini Terpaksa Dirawat Gara-gara Terperosok Lubang Jembatan Benao
“Jembatan Sungai Benao merupakan bantuan melalui CSR. Tim teknis mengajak kontraktor pembuat jembatan tersebut untuk mengecek kondisi lapangan. Kita segera menutup lubang yang membahayakan warga,” ucap dia.
Menurut Iwan, pada tahun 2019 Dinas PUPR Barut menerima APBD sebesar Rp203 miliar. Dari dana tersebut disalurkan kepada Bidang Bina Marga Rp89 miliar. Dana ini dipakai Bina Marga untuk pembangunan jalan, jembatan, serta rehab jalan dan jembatan.
“Pada tahun anggaran 2020 ada pemotongan anggaran untuk Dinas PUPR, karena pemerintah juga harus membiayai sektor lain yang dinilai urgen,” ujar Iwan.(mel)
Discussion about this post