KALAMANTHANA, Putussibau – Kematian Mustar (64) menghebohkan Kapuas Hulu. Dia berlumuran darah di kamarnya. Polisi menduganya melakukan aksi bunuh diri.
“Mustar ditemukan tewas berlumuran darah di kamarnya dengan luka di bagian leher dan kaki terikat. Korban diduga bunuh diri,” kata Kapolres Kapuas Hulu melalui Kasat Reskrim, Iptu Siko di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Minggu (15/9/2019).
Kematian Mustar di Teluk Barak, Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan itu, sebelumnya memang sempat menghebohkan. Semula, ada dugaan korban meninggal secara tak wajar.
Menurut Siko, dari identifikasi dan olah kejadian tempat perkara (TKP) telah diamankan sejumlah alat bukti seperti parang dan ditemukan juga sepucuk surat tulisan tangan dari korban.
Siko menyebutkan korban diduga nekad mengakhiri hidupnya dengan cara menggorok lehernya sendiri pada Jumat (13/9) sekitar pukul 21. 48 WIB.
“Parang yang digunakan itu memang tajam dan kami tidak menemukan adanya tanda-tanda pembunuhan. Yang jelas dari bukti-bukti di TKP, korban bunuh diri,” kata Siko seperti dilansir Antara.
Dikatakan Siko, yang pertama kali menemukan Mustar (korban) yaitu Saiful Bahri alias Epol yang merupakan anak korban.
Anak korban saat itu pulang kerja membawa nasi bungkus untuk korban. Namun ketika anak korban memanggil korban, tidak ada jawaban. Begitu dicek kamar terkunci.
Anak korban berusaha membuka pintu. Saat terbuka korban terlihat tergeletak bersimbah darah. Epol pun langsung meminta bantuan warga setempat dan melaporkan ke kepolisian.
“Kami sudah lakukan olah TKP dan membawa korban ke rumah sakit untuk divisum. Tapi, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. Akhirnya korban dikembalikan ke pihak keluarga dan sudah di makamkan,” kata Siko. (ik)
Discussion about this post