KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pengaruh negatif kabut asap sudah terasa di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Hanya dalam rentang dua minggu, yakni sejak tanggal 2 sampai dengan 14 September 2019 tercatat sebanyak ratusan kasus infeksi saluran pernapasan bagian atas (Ispa) di daerah ini.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barut Siswandoyo membenarkan, berdasarkan hasil rekapitulasi pengelola program Ispa Diskes Barut, tercatat jumlah kasus Ispa 427. Kasus Ispa tersebut dikumpulkan dari 16 puskesmas yang tersebar di sembilan kecamatan.
Berdasarkan data, sambung Siswandoyo, kasus Ispa terbanyak di Puskesmas Lahei 2 berjumlah 96 kasus, Puskesmas Muara Teweh 56 kasus, Puskesmas Lanjas 48 kasus, Puskesmas Sei Rahayu 39 kasus, Puskesmas Kandui 26 kasus, Puskesmas Butong 24 kasus, Puskesmas Tumpung Laung 24 kasus, Puskesmas Benao 23 kasus, Puskesmas Lemo 20 kasus, dan Puskesmas Lahei 1 ada 20 kasus. Sedangkan di enam puskesmas lainya jumlah kasus Ispa di bawah 15 kasus.
Direktur RSUD Muara Teweh drg Dwi Agus Setijowatie menyebutkan, sebanyak 132 pasien Ispa datang berobat ke RSUD selama dua minggu pertama September 2019. Dari jumlah tersebut, khusus kunjungan pasien anak-anak mencapai 10 orang perhari. “Kasus Ispa meningkat drastis. Sampai Rabu (18/9) malam, jumlah anak-anak yang dirawat inap karena Ispa sebanyak 22 orang,” ucap wanita yang akrab disapa Tinuk ini.
Kepala Puskesmas Lanjas dr Surya Sidabalok mengatakan, penyakit Ispa terdiri atas beberapa jenis yakni faringitis akut, tonsilitis, infeksi akut lain pada Ispa, pneumonia bakterial, infeksi saluran nafas bagian bawah, penyakit saluran napas atas lainnya, sinusitis kronik, dan bronkitis. “Warga mesti disiplin menjaga kesehatan, kalau berada di luar rumah pakailah masker, sebab berbagai jenis penyakit Ispa terus mengintai. Kasus Ispa akan makin meningkat saat pancaroba, biasanya seminggu sebelum masuk musim hujan,” ucap Surya.(mel)
Discussion about this post