KALAMANTHANA, Kendari – Aksi unjuk rasa mahasiswa mulai menelan korban nyawa. Mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Randi (21). “Luka tembak,” kata dokter yang menanganinya.
Di tengah aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan mahasiswa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara, salah satu mahasiswa yang menjadi peserta massa aksi meninggal dunia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, mahasiswa tersebut bernama Randi (21) tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo, asal Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna.
Mahasiswa tersebut dibawa ke Rumah Sakit TNI AD dr Ismoyo pada pukul 16.18 Wita. Setelah menjalani perawatan kurang lebih lima menit, mahasiswa tersebut meninggal dunia.
“Kami belum bisa pastikan apakah penyebab kematiannya terkena peluru tajam atau peluru karet,” kata Danrem 143/HO Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto kepada awak media di RS TNI AD dr Ismoyo, Kamis sore.
Saat ini jenazah mahasiswa tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk dilakukan otopsi.
Selain Randi, tiga mahasiswa lainnya yang belum diketahui identitasnya juga ikut mendapat kekerasan hingga luka parah. Satu kondisi parah dirujuk ke Rumah Sakit Bahteramas. Sementara dua orang lainnya masih di rawat di rumah sakit Korem.
Dokter sudah memastikan Randi tewas tertembak. “Luka tembak,” kata dokter yang memeriksa Randi, dr Yudhi Ashary, di RS Ismoyo.
Namun Yudhi tak bisa memastikan jenis peluru yang menewaskan Randi. Dia mengaku tak bisa memastikan apakah itu peluru tajam atau peluru karet. “Saya nggak lihat barangnya,” ujarnya. (ik)
Discussion about this post