KALAMANTHANA, Jakarta – Dugaan ambulans membawa batu dan bensin di saat berlangsungnya aksi demo mahasiswa di Jakarta, ternyata isapan jempol belaka. Polisi mengaku ada kesalahpahaman.
Sebelumnya, beredar kabar adanya lima ambulans yang diamankan aparat kepolisian saat aksi demo di Jakarta. Disebut-sebut, ambulans itu milik Pemprov DKI Jakarta. Padahal, hanya ada satu unit ambulans milik DKI, sisanya adalah milik Palang Merah Indonesia (PMI).
Kabar itu semula beredar melalui media sosial dan dimuat banyak media mainstream. Selain akun Twitter Denny Siregar @Dennysiregar7, informasi tersebut juga diapungkan akun @TMCPoldaMetro. Belakangan, @TMCPoldaMetro mencabut unggahan tersebut.
Para pegiat media sosial meragukan kebenaran informasi tersebut. Hal ini terutama karena dalam rekaman itu tak terlihat adanya batu-batu di dalam ambulans. Yang muncul adalah suara soal adanya batu. Bahkan tagar #ManaBatunya menjadi salah satu trending topic Twitter seharian ini.
Polda Metro Jaya akhirnya mengklarifikasi soal ambulans DKI yang diamankan diduga menyuplai batu dan bensin ke pendemo. Ambulans itu dipastikan tidak membawa batu. Hal ini ditegaskan sebagai sebuah kesalahpahaman.
“Jadi, anggapan anggota Brimob diduga mobil itu digunakan oleh perusuh, tapi bukan. Tapi perusuh yang bawa batu ke mobil berlindung. Clear ya. Jadi nggak ada permasalahan apa-apa,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, Kamis (26/9/2019).
Argo menjelaskan, saat kejadian, anggota Brimob memang dilempari oleh massa dengan batu. Polisi pun membalas dengan menembakkan gas air mata.
Polisi menyebut perusuh yang membawa batu dan kembang api yang sudah tersudut lalu mencari perlindungan. Salah satu tempatnya yakni di ambulans yang ada di lokasi.
“Perusuh itupun membawa alat ini, batu. Ini, dia mencari perlindungan masuk ke mobil PMI. Membawa batu dan kembang api, jadi masuk ke sana, masuk ke mobil,” jelas dia. (ik)
Discussion about this post