KALAMANTHANA, Jakarta – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin menantang pimpinan Aksi Mujahid 212, Edy Mulyadi, turun ke lokasi karhutla. Peserta aksi pun menjawab: “Ngabalin tahu nggak kami sudah ke sana?”
Ada empat isu yang diusung Aksi Mujahid 212 yang melakukan unjuk rasa damai di Jakarta, Sabtu (28/9/2019) ini. Mulai penanganan aksi mahasiswa yang dinilai represif hingga penanganan karhutla.
Soal karhutla, Ngabalin menantang Edy Mulyadi dan kawan-kawan turun langsung ke titik lokasi. Seperti diketahui, kebakaran hutan dan lahan yang hebat melanda Sumatera dan Kalimantan.
Ngabalin meminta Edy dan kawan-kawan membaca undang-undang secara utuh sebelum menuding pemerintah lamban menangani karhutla di Sumatera dan Kalimantan.
“Saya tahu Edy, sejak dulu sama-sama. Lihat saja nanti kita lihat kalau Edy Mulyadi bisa langsung turun ke lokasi karhutla itu bagus. Suruh saja ke sana. Memang karhutla itu sama dengan kebakaran tong sampah bisa seketika langsung padam? Suruh dia baca UU Otonomi Daerah supaya mengerti karhutla tanggung jawab penuh di provinsi itu siapa?” ungkapnya seperti dilansir detik.
Juru bicara Aksi Mujahid 212, Budhi Setiawan pun membalas tantangan Ngabalin. Dia menegaskan sejumlah relawan Aksi Mujahid 212 sudah turun ke titik-titik kebakaran. Ia pun menyebut Ngabalin kekanak-kanakan.
“Ngabalin tahu nggak kami sudah ke sana? Banyak relawan yang membantu penanganan karhutla di Kalimantan dan Sumatera. Rata-rata yang turun langsung adalah mereka yang sering hadir aksi 212, baik sebagai relawan maupun ormas, atau menyalurkan dana lewat lembaga. Jadi cukup kekanak-kanakan ya. Kami mengkritisi karena kami tahu kondisi,” tegasnya.
Diketahui, massa Aksi Mujahid 212 menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Ada empat isu yang diusung massa memprotes pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Aksi itu diketuai Edy Mulyadi. Edy mengatakan sedianya aksi ini bernama ‘Parade Tauhid Indonesia 2019’, tapi diganti menjadi ‘Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI’.
Empat isu yang diangkat massa Aksi Mujahid 212 soal rentetan demonstrasi mahasiswa, penanganan aksi mahasiswa yang dinilai represif, penanganan kerusuhan di Papua, dan penanganan karhutla yang dinilai lamban.(ik)
Discussion about this post