KALAMANTHANA, Palangka Raya – Nadalsyah mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur Kalimantan Tengah ke PDI Perjuangan. Ada sejumlah alasan kenapa dia melakukannya. Apa saja?
Salah satu alasannya adalah karena Partai Demokrat, partai yang dia pimpin di Kalimantan Tengah, saat ini belum bisa mengusung kandidat sendiri. Tak cukup kursi Demokrat di DPRD Kalimantan Tengah untuk mengajukan pasangan calon sendiri pada perebutan kursi orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai tersebut.
“Demokrat masih belum cukup mencalonkan sebagai gubernur. Menjadi wajar kalau kami menjalin koalisi dengan PDIP Kalteng,” ujar Bupati Barito Utara itu.
Nadalsyah sendiri mengembalikan formulir pendaftaran ke PDIP Kalteng pada Jumat (27/9/2019). Dia didampingi sejumlah pengurus Partai Demokrat, termasuk Sekretaris DPD Partai Demokrat Kalteng, Junaidi.
Selain soal kursi Demokrat yang belum cukup, pria yang akrab disapa Koyem itu juga menyebutkan koalisi partainya dengan PDIP akan mempermudah kepemimpinan di Kalteng nantinya.
Apalagi di pemerintahan pusat, PDIP memiliki andil yang cukup besar sehingga hal tersebut yang harus dimanfaatkan secara maksimal dengan satu tujuan pembangunan infrastruktur di Kalteng bergerak cepat.
“Saya tegaskan kalau sudah terpilih menjadi gubernur, saya bukanlah milik Partai Demokrat atau PDIP, melainkan milik masyarakat sehingga kepentingan yang saya lakukan nantinya untuk masyarakat Kalteng,” katanya.
Dia mengatakan saat ini yang harus dipikirkan adalah proses lima tahun ke depan, yakni apakah seorang gubernur mampu menjalankan roda pemerintahan atau tidak. Gubernur ke depan, sebutnya, harus bisa menjadikan Kalteng sebagai provinsi yang lebih maju lagi.
“Jangan hanya memikirkan bagaimana caranya bisa menang saja. Saya mengajak bakal calon lainnya untuk berpikir mulai sekarang bagaimana caranya bekerja lima tahun ke depan pembangunan di Kalteng akan lebih unggul dibandingkan provinsi lainnya,” tambahnya. (ik)
Discussion about this post