KALAMANTHANA, Muara Teweh – Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Muara Teweh, Gustiyadi Fathur Rahmadi mengakui, PLN terpaksa memakai tiang listrik kayu di Desa Luwe Hulu, Kecamatan Teweh Barat, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, karena kendaraan operasional tak sanggup membawa dua tiang sekaligus.
Menurut Fathur, salah satu tiang listrik di Luwe Hulu patah saat terjadi hujan deras disertai angin kencang, pekan lalu. Pihaknya meminta tiang besi pengganti kepada PLN UP3 Kuala Kapuas, karena tiang listrik yang tersedia di gudang PLN Muara Teweh berupa tiang bekas ukuran 12 meter 200 daN.
“Tiang yang patah berukuran 11 meter 156 daN. Kami memerlukan waktu untuk pengiriman material, karena kapasitas kendaraan operasional ULD Luwe Hulu tak mampu membawa tiang 12 meter 200 dan dua batang sekaligus. Demi mempercepat suplai listrik kepada pelanggan, kami menggunakan tiang dari kayu,” ujar Fathur kepada wartawan, Jumat (4/10/2019).
Pemasangan tiang kayu bersifat sementara, karena setelah material tersedia segera diganti dengan tiang besi. PLN ULP Muara Teweh mendata beberapa desa mengalami gangguan listrik, akibat jaringan tiang listrik patah saat diterjang angin rebut, pekan lalu.
Fathur menambahkan, lokasi yang mengalami gangguan suplai listrik gangguan antara lain Desa Butong (Kecamatan Teweh Selatan), Lemo, Desa Sei Rahayu I, Datai Nirui (Km 55) di Kecamatan Teweh Tengah, Lahei, dan Mukut di Kecamatan Lahei, dan Desa Luwe Hulu di Kecamatan Lahei Barat.
Perbaikan gangguan jaringan di lokasi tersebut dilakukan oleh tim KP Lahei, tim ULD Luwe Hulu, dan tim HAR ULP Muara Teweh. “Setelah perbaikan di Desa Butong, tim melanjutkan perbaikan jaringan di Desa Lemo dan Luwe Hulu,” sebut Fathur.(mel)
Discussion about this post