KALAMANTHANA, Muara Teweh – Rata-rata pekerja seks komersial (PSK) di Lokalisasi Merong atau Lembah Durian, memilih pulang sendiri. Tak banyak yang mau pulang didampingi petugas Pemkab Barito Utara.
Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial PMD Kabupaten Barito Utara, Walter, menyebutkan sesuai data yang ada pada Dinsos PMD, sebanyak 120 orang yang PSK. berada di Merong. Dari jumlah total PSK, hanya ada 15 orang mau dipulangkan dengan didampingi petugas Pemkab Barut, sedangkan yang lain memilih pulang sendiri.
“Pemerintah tak bisa memaksa PSK pulang dengab pendampingan. Paling penting, setelah penutupan lokalisasi tidak ada lagi praktik prostitusi di tempat tersebut. Sebab ini merupakan program dari pemerintah pusat, mereka yang tidak mau dipulangkan oleh Pemerintah juga telah membuat surat pernyataan,” kata Walter.
Penutupan Merong kemungkinan akan dilakukan November mendatang. Penutupan ini bisa dilakukan seiring dengan telah keluarnya Peraturan Bupati Barito Utara. Sebelumnya, soal penutupan lokasi ini cukup lama mengalami tarik ulur.
Walter membenarkan, Perbup sudah dikeluarkan sehubungan dengan penutupan lokasi prostitusi tersebut.
“Perbupnya sudah ada, tinggal pemkab nantinya bersama FKPD, instansi terkait, tokoh masyarakat, pemuda menetapkan tanggal penutupan tempat lokalisasi tersebut,” ujar Walter, kemarin. (mel)
Discussion about this post