KALAMANTHANA, Muara Teweh – Ada sedikit keganjilan pada peristiwa kecelakaan lalu lintas yang menewaskan sepasang suami-istri, Hariadi (47) dan Ana Mahrika (42) asal Desa Pendreh. Apa itu?
Sedikit keganjilan itu disampaikan salah seorang kerabat korban, Fitri. Keganjilan itu menyangkut kebiasaan pasangan Hariadi dan Ana jika bepergian. Biasanya, pasangan ini selalu membawa Iman, anak mereka yang baru berusia tiga tahun.
“Biasanya Iman ikut terus dengan kedua orang tuanya. Tapi pagi itu, orang tuanya menitipkan kepada sang nenek. Setelah menitipkan anaknya, lalu terjadi kecelakaan,” kisah Fitri kepada KALAMANTHANA, kemarin.
Tapi, keganjilan dari kebiasaan itu setidaknya menyelamatkan Iman. “Kami tidak tahu akan seperti apa kejadiannya, kalau dua anak itu juga ikut dengan sepeda motor pagi tadi,” ucap Fitri sambil terbata-bata.
Baca Juga: Sebelum Tewas Kecelakaan, Pasutri Pendreh Lebih Dulu Titipkan Dua Anaknya
Hariadi dan Ana, pasangan suami-istri asal Pendreh, meregang nyawa setelah mengalami kecelakaan di Jalan Bayas, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Senin (14/10) pukul 07.30 WIB. Keduanya tewas di tempat kejadian.
Pasangan suami istri ini mengendarai sepeda motor Yamaha Aerox KH 6057 ER bertabrakan dengan sebuah truk pengangkut material DA 1901 AF yang dikemudikan Anwar Sadat. Diduga, kecelakaan terjadi karena kelalaian pengendara sepeda motor.
Pasutri Hariadi dan Ana berboncengan dari arah Jalan Simpang Desa Pendreh menuju arah Desa Bayas. Sebelum pergi, pasutri ini lebih dahulu mengantarkan dua putranya, yakni Iqbal murid kelas V SD (11 tahun) dan Iman (3) ke rumah nenek mereka di Pendreh. (mel)
Discussion about this post