KALAMANTHANA, Penajam – Pesta adat Belian Paser Nondoi kembali digelar dan dibuka langsung Kaka Demong Agung Natanegara 1, Abdul Gafur Mas’ud (AGM) yang juga Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Rabu (6/11/2019) di Rumah Adat Kuta Rekan Tatau.
Abdul Gafur Mas’ud mengatakan PPU adalah masyarakat yang majemuk. Ada banyak bahasa dan berbagai bentuk kebudayaan, termasuk seni yang dapat dijumpai. Keindahan seni dan budaya ini akan menjadi modal sangat besar bagi pembangunan dan perkembangan masyarakat di Kabupaten PPU.
“Melaksanakan festival dengan bersusah-payah tidaklah seberapa bila dibandingkan dengan hasil yang insya Allah dicapai yaitu terbentuknya kehidupan seni dan kebudayaan secara sehat, dinamis, dan saling berhubungan secara harmonis, sehingga menjadi satu mozaik yang indah luar biasa,” katanya.
Selain itu, Abdul Gafur Mas’ud menambahkan diperlukan kerja sama dari semua pihak untuk terus melakukan pelestarian budaya, sehingga ia memberikan penghargaan yang tinggi kepada Dinas Pariwisata PPU beserta jajarannya yang telah bekerja sama dengan Lembaga Adat Paser dan segenap panitia penyelenggara festival adat ini, yang terus konsisten dan aktif dalam rangka mempromosikan eksistensi seni budaya Adat Paser dikalangan masyarakat PPU.
“Adat sebagai kebiasaan yang turun-temurun perlu ditata dan dikembangkan. Sebab, adat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia. Sebagaimana manusia, adat juga selalu berubah. Adat berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Dalam perubahan zaman yang sangat cepat seperti sekarang ini, kita harus hati-hati menjaga dan mengembangkan adat,” paparnya.
Abdul Gafur Mas’ud menambahkan adat harus ditata, harus dipakai dalam kehidupan sehari-hari, dan harus dijadikan alarm yang selalu mengingatkan kehidupan kebudayaan yang harmonis. Ada adat hidup berumah tangga, hidup bertetangga, bernegara, membuka ladang, dan berjual beli di pasar.
“Mengingat pentingnya peranan adat itulah, Festival Adat Belian Paser Nondoi Benuo Taka Tahun 2019 ini bertema “Boyat sama nosom, mean sama nembeng” yang berarti membangun budaya daerah kita, dengan berat sama dipikul, ringan sama dijinjing untuk mewujudkan PPU yang maju, modern, dan religius,” bebernya.
“Kami juga berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya dan pelaksanaannya dapat lebih baik lagi ke depannya. Semoga event ini juga dapat membawa pengaruh positif terhadap meningkatnya kunjungan wisatawan, baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara ke PPU,” pungkasnya. (hr)
Discussion about this post