KALAMANTHANA, Muara Teweh – Jumlah penghuni lokalisasi Merong alias Lembah Durian di Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah, menyusut drastis menjelang penutupan. Jika sebelumnya ada 160 orang, kini tersisa 14 wanita penjaja cinta.
Seiring penutupan lokalisasi di seluruh Indonesia, November ini, pemerintah bisa lebih mengirit dana di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Pasalnya jumlah penjaja cinta sesaat di lokalisasi Merong tersisa 14 personil.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barut Eveready Noor mengungkapkan, data awal pada 2018, jumlah PSK Meriong 160 orang, pemilik wisma 19 orang, petugas keamanan empat orang, dan tukang parkir dua orang.
Tetapi setelah sosialisasi penutupan lokalisasi dan seiring waktu berjalan jumlah PSK menyusut drastis dari 160 orang tmenjadi cuma 15 orang. “Mereka yang tersisa belasan orang ini siap dipulangkan ke daerah masing-masing,” kata Eveready, Senin (11/11/2019).
Sebelumnya, Sekda Barito Utara Jainal Abidin menegaskan, November ini semua wilayah di Indonesia harus bebas dari prostitusi PSK.Regulasi sudah sangat jelas.
“Kesbangpol agar benar-benar mengantar sesuai tujuan ke Dinas Sosial masing-masing Provinsi atau daerah asal. Tanggal ditentukan kemudian dalam bulan ini juga,” kata Jainal.
Everiady Noor menyebutkan, pemerintah siap membantu pasca penutupan lokalisasi dengan mendirikan posko pengamanan dan patroli rutin oleh Satuan Polisi Pamong Peraja, Kepolisian dan Kodim 1013.
Pemerintah menyediakan tiket pesawat Muara Teweh- Banjarmasin dan provinsi-provinsi asal PSK. Sedangkan jatah hidup sebesar Rp5,5 per orang disalurkan ke rekening BRI dan buku tabungan serta ATM, bagi PSK yang sudah punya simpanan di bank. (mel)
Discussion about this post