KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara Syahmiludin A Surapati mengakui, salah satu kendala menjelang pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) adalah banyak siswa tingkat SMP, terutama di luar Muara Teweh, belum lancar mengoperasikan komputer.
“Penting bagi kita, selain tenaga pendidik harus siap, hasil evaluasi pelaksanaan UNBK tahun lalu, kebetulan saya hadir di Palangka Raya, kita memang tidak jauh ketinggalan, posisi di tengah-tengah. Tetapi masalahnya, anak-anak kita dari luar kota tidak familiar dengan komputer. Itu berdasarkan hasil pemetaan,” ungkap Syahmil kepada KALAMANTHANA, kemarin.
Menurut Syahmil, kebanyakan siswa SMP tidak bisa menggunakan mouse, tidak bisa mengetik dengan keyboard yang langsung terkoneksi dengan sistem computer assisted test (CAT), bahkan tidak mengerti pengetikan huruf kapital saat input data, karena mereka baru diajari atau diperkenalkan pada saat pelaksanaan UNBK. “Saya minta kepada semua kepala SMP supaya membiasakan para siswanya dengan komputer, sesering mungkin membiasakan dengan laptop bukan hanya pada saat simulasi,” tukas mantan camat Gunung Timang ini.
Sebagai solusi memecahkan masalah ini, Disdik Kabupaten Barut mempercepat pengadaan komputer bagi SMP di luar kota yang sudah memiliki jaringan listrik dan mengadakan simulasi UNBK sebanyak tiga kali. “Barut masih diberi peluang untuk ujian memakai kertas. Tetapi dari pusat mengamanatkan supaya melaksnakan UNBK. Kita harus berpacu karena tuntutan ini, mau tidak mau, suka tidak suka, pendidikan berbasis IT,” sebut Syahmil.
Bukan hanya pengoperasian komputer, kendala lain yang harus diantisipasi Disdik Barut selaku instansi teknis menyangkut ketersediaan komputer di setiap SMP pelaksana UNBK, karena belum semua SMP di daerah ini memiliki peralatan apalagi lab komputer, meski UNBK sudah berjalan beberapa tahun.(mel)
Discussion about this post