KALAMANTHANA, Purukcahu – Wardi (27), warga asal Hulu Sungai Utara, mengejutkan Murung Raya dengan aksi bunuh dirinya. Sebelum itu, dia juga sudah mengejutkan istrinya, Dahlianor. Apa yang terjadi?
Dahlianor dalam kesaksian awalnya kepada pihak kepolisian mengaku sebelum Wardi nekat gantung diri, mereka sempat cekcok. Dari cekcok karena alasan yang sederhana, keributan itu memuncak.
Keributan itu, menurut keterangan Dahlianor seperti dikutip Kapolsek Murung, Ipda Yuliantho mewakili Kapolres Murung Raya AKBP Drameshwara Kuncoro, bermula saat anak mereka, Anastasya Putri, terus-terusan menangis.
“Korban sempat melontarkan bahwa telah menceraikan (menalak) istrinya,” jelas Yuliantho kepada wartawan, Rabu (15/1/2020).
Tak lama setelah ribut-ribut itulah, Wardi melakukan aksi nekatnya. Dia menyudahi hidupnya dengan menggantung diri menggunakan seutas tali nilon berwarna biru pada Rabu sekitar pukul 01.30 WB itu.
Dahlianor sendiri mengaku tak tahu dengan aksi suaminya itu. Dia baru tahu setelah terbangun karena Anastasya menangis. Kemudian, dia melihat suaminya sudah kejang-kejang dengan posisi leher terikat seutas tali nilon berwarna biru.
Dahlianor langsung keluar untuk meminta pertolongan Sahradi untuk melihat kondisi korban. Namun setelah saksi kembali ke rumahnya, korban sudah tidak bergerak dan meninggal. Melihat kejadian tersebut, saksi langsung melaporkan kejadian Ke Polsek Murung.
“Korban sudah dibawa ke RSUD Puruk Cahu untuk dilakukan visum luar,” ujar Kapolsek.
Wardi sendiri adalah pria asal Muara Tapus. Dia beralamat di Jalan Hasan Basri, Desa Muara Tapus, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.
Menurut Yuliantho, saat ini jasad korban masih berada di ruang jenazah RSUD Puruk Cahu. Rencananya, jenazah Wardi akan disemayamkan di rumah duka di Kecamatan Amuntai Tengah. Kabupaten Hulu Sungai Utara. (dg)
Discussion about this post