KALAMANTHANA, Muara Teweh – Wakil Bupati Barito Utara, Sugianto Panala Putra, mengakui kemiskinan menjadi masalah besar di Kabupaten Barut, saat rapat koordinasi pengendalian kemiskinan di Muata Teweh, kemarin.
Menurut Sugianto, saat ini terdapat tiga karakteristik kemiskinan yang menonjol, yakni angka penduduk miskin yang masih cukup besar, ketimpangan kemiskinan antar wilayah, serta akses dan kualitas pelayanan dasar penduduk miskin masih tertinggal.
Mengacu kepada Perpres Nomor 15/2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, maka kebijakan atau program pemerintah pusat dan pemerintah daerah dilakukan secara sistematis dan terencana sehingga bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat untuk mengurangi jumlah penduduk miskin.
Salah satu caranya melalui koordinasi terpadu dan berkesinambungan antar organisasi perangkat daerah (OPD). “Adanya sinergitas, sinkronisasi, dan harmonisasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, supaya percepatan penanggulangan kemiskinan di daerah ini dapat terwujud,” sebut Sugianto.
Sugianto menambahkan, melihat kondisi angka kemiskinan serta masih terdapat desa tertinggal, perlu upaya-upaya percepatan yang terus dilaksanakan sehingga gilirannya Kabupaten Barito Utara akan terbebas dari kemiskinan dan ketertinggalan. Di sini peran seluruh perangkat daerah terkait beserta camat sangat dibutuhkan. (mel)
Discussion about this post