KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pemerintah secara tegas dan resmi menyatakan lokalisasi prostitusi Merong atau Lembah Durian tutup sejak 4 Desember 2019. Tetapi, diam-diam prostitusi liar diduga kembali berjalan di tempat tersebut.
Sumber KALAMANTHANA, sebut saja Ganteng (22, nama samaran), mengungkapkan, saat ini di Merong ada lagi hiburan dengan suguhan minuman keras disertai wanita penghibur.
“Kalau cocok, ya bisa langsung dieksekusi,” ujar Ganteng yang datang ke lokalisasi tersebut, Selasa (4/2), sembari memperlihatkan foto dua wisma yang sedang buka.
Kenyataan ini tentu saja berbeda dengan peristiwa dua bulan lalu. Masih terbayang bagaimana Wakil Bupati Barito Utara, Sugianto Panala Putra membubuhkan tanda tangan deklarasi penutukan Lembah Durian.
Pemkab Barito Utara, pada 4 Desember 2019 itu, resmi menutup Lokalisasi Merong dengan deklarasi Kabupaten Barito Utara Bebas Lokalisasi Prostitusi. Merong atau Lembah Durian adalah lokalisasi legendaris Barito Utara yang terletak di kilometer 3,5 Jalan Negara Muara Teweh-Puruk Cahu.
Membacakan sambutan tertulis Bupati Nadalsyah, Sugianto menyatakan penutupan sebagai tindak lanjut program yang dicanangkan pemerintah pusat yaitu bebas lokalisasi tahun 2019.
“Dalam rakor tersebut menghasilkan komitmen bersama oleh seluruh peserta rapat koordinasi nasional untuk menutup lokalisasi di wilayahnya masing-masing,” ujar dia.
Ia mengatakan, dampak dari keberadaan lokalisasi sangatlah luas. Di antaranya ancaman penyebaran penyakit menular seksual, di mana saat ini banyak orang yang menderita atau bahkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak sehat. Kemudian berbagai bentuk kemaksiatan lain yang mengiringi dunia prostitusi adalah minuman keras, narkoba, judi, penghalalan segala cara untuk mencapai tujuan.
“Jadi sekali lagi, lokalisasi prostitusi ditutup tidak hanya sebatas masalah kemaksiatan, tetapi banyak faktor lain yang mengikutinya dan membawa dampak sosial lebih luas serta mengganggu kesejahteraan keluarga pada akhirnya,” ujar dia. (mel)
Discussion about this post