KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, melakukan peninjauan ketiga Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang merupakan bantuan dari Kementerian Tenaga Kerja.
Peninjauan tersebut menyangkut kesiapan oprasional dari tiga BLK yang telah dibangun tersebut. “BLK Komunitas itu antara lain Workshop Menjahit di Desa Anjir, Workshop Las di Desa Mintin dan Workshop Teknologi Informasi di Desa Hanjak Maju telah siap dari segi sarana dan prasarana,” kata Kepala Disnakertrans, Farisco JS Ibat melalui Kabid Pelatihan, Penempatan, Produktivitas dan Transmigrasi, Rini Widigdo.
Ia mengungkapkan saat ini masih menunggu dana operasional untuk melaksankan pelatihan di ketiga balai itu di antaranya tata busana (menjahit) , wokrsop (las) dan teknologi informatika (komputer).
Terkait dana, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten, Provinsi serta Pusat, dan pastikan tahun 2020. “Dana yang pasti untuk memulai pelatihan di tiga balai itu dari Kabupaten dan Provinsi. Kalau pemerintah pusat masih wacana,” ucapnya.
Rini juga menuturkan, hadirnya BLK Komunitas di lembaga pendidikan keagamaan (Pondok Pesantren), diharapkan santri atau siswa dari lembaga pendidikan keagamaan tersebut khususnya serta masyarakat di sekitar pada umumnya, bisa memiliki akses untuk mendapatkan pelatihan keterampilan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal.
“Sesuai dengan visi misi Bupati Pulpis dan juga selaras dengan kebijakan Presiden untuk menjadikan tahun 2019 dan seterusnya sebagai tahun pengembangan SDM, Kemenaker telah memfasilitasi masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan keterampilan, alih keterampilan, maupun menambah keterampilan,” ungkap Rini.
Ke depannya nanti, lanjut Rini, pemerintah Kabupaten Pulang Pisau bisa menjadikan BLK Komunitas tersebut sebagai inspirasi untuk membangun BLK Kabupaten dengan mengalokasikan anggaran dari APBD.
“Kalau kita punya BLK Kabupaten sendiri, maka akan semakin luas kita melatih SDM yang terampil dan siap pakai. Pelatihan kejuruan itu sendiri, akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal dan mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha. Sehingga pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pengelola BLK Komunitas Workshop Menjahit, Sajidi, dalam kesempatan yang sama juga mengatakan, pihaknya selama ini masih sebatas mendata para peserta saja.
“Kami sudah dibantu gedung dan peralatan menjahit, tapi kami masih menunggu bantuan dari Kemenaker untuk memulai pelatihan di BLK ini. Adapun peralatan yang dibantu sebanyak 18 buah mesin jahit antara lain mesin jahit kain, mesin jahit sepatu dan jaket serta mesin obras dan bordir. Juga satu orang tenaga Instruktur yang sudah bersertifikat,” tutupnya. (ben)
Discussion about this post