KALAMANTHANA, Bandarlampung – Handoko diduga menjadi otak di balik pembunuhan istri tuanya sendiri. Siapa nyana, dia ternyata juga pernah terlibat pembunuhan seorang Kapolsek.
Direktur Ditkrimum Polda Lampung, Kombes M Barly Ramadani, mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara, Handoko adalah seorang residivis. Tak tanggung-tanggung, kasus yang pernah membelitnya adalah pembunuhan terhadap seorang anggota kepolisian. Tahun 2008 lalu, dia menjadi anggota komplotan yang menghabisi nyawa Kapolsek Blambangan Umpu, AKP Wiyono di Way Kanan.
“Dia pernah terlibat pembunuhan polisi bernama Wiyono yang sekarang namanya diabadikan menjadi Graha Wiyono Siregar,” ujar Barly kepada wartawan.
Kali ini, Handoko lebih nekat lagi. Dia diduga menjadi otak pembunuhan istri tuanya, Anis Suningsih di Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Jasad Anis ditemukan dalam kondisi mengenaskan, Rabu (5/2) malam di areal perkebunan jagung di Desa Sindang Sari, Kecamatan Tanjung Bintang. Warga Desa Galih, Kecamatan Tanjung Bintang ini, akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di RS Airan, Kecamatan Jati Agung, Lampung.
Kasus yang menghebohkan itu akhirnya mengerucutkan peran Handoko sebagai pengatur skenario pembunuhan tersebut. Dia mencoba menyamarkannya sebagai pembunuhan yang dilakukan pembegal sepeda motor.
Saat ditemukan, tanda-tanda ke arah pembegalan memang muncul. Sepeda motor dan barang-barang berharga korban lenyap.
Belakangan, polisi mencium modus lain dari pembunuhan ini. Diduga kuat, aksi pembegalan itu hanyalah akal-akalan. “Modus pelaku pura-puranya korban dibegal,” kata Barly.
Orang yang berpura-pura sebagai pembegal itu, diduga kuat, sebagai suruhan Handoko. “Kedua pelaku juga mengenal korban secara dekat,” kata Barly. Untuk kepentingan penyidikan, polisi belum mengumumkan nama kedua eksekutor tersebut.
Barly mengungkapkan, kedua pelaku ini bertindak sebagai eksekutor. Namun, pelaku Handoko juga disebutkan ikut menusuk korban. Sang istri tua tewas dengan lima luka tusukan di bagian perut.
Adapun latar belakang pembunuhan ini adalah persoalan rumah tangga. Handoko rupanya menikah lagi dengan wanita lain. Tak senang dengan ulah suaminya, Anis menyuruh Handoko memilih dirinya atau istri mudanya yang berada di Aceh.
Tuntutan Anis cukup masuk akal. Pasalnya, Handoko sendiri tak mampu menghidupi keluarganya dengan tiga orang anak secara layak. Mereka hidup dalam kesusahan. Sebaliknya, kehidupan dengan istri mudanya berbeda, cukup mapan. (ik)
Discussion about this post