KALAMANTHANA, Palangka Raya – Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP) menyambut baik rencana pengusaha nasional Abdul Rasyid AS memfasilitasi pelatihan mahasiswa di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Jika kesepakatan telah dibuat, UMP segera menyiapkan mahasiswanya berangkat ke Bumi Marunting Batu Aji itu untuk dilatih.
Rektor UMP Dr H Sonedi MPd, kepada wartawan, di Palangka Raya, Jumat (21/2/2020), mengatakan, pihaknya mengapresiasi keinginan Rasyid untuk membantu menciptakan generasi muda Kalimantan Tengah (Kalteng) yang mampu bersaing dengan daerah lainnya di dunia kerja.
Hal itu, kata Sonedi, sejalan dengan visi dan misi UMP, yakni menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang profesional, terampil, dan berdaya saing tinggi.
“Kami menyambut baik keinginan tersebut. Tentu perlu ada kesepakatan (MoU) terlebih dahulu. Kemudian, kita bisa mulai mengirimkan mahasiswa untuk dilatih di Kotawaringin Barat,” kata Rektor.
Dengan tambahan pelatihan ini, ujar Sonedi, diharapkan kemampuan mahasiswa semakin terasah. Sehingga, ketika selesai menempuh pendidikan benar-benar siap kerja, bahkan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.
Baca Juga: Fisipol UMP Adopsi Pola Perkuliahan yang Dicanangkan Menteri Nadiem Makarim
Dijelaskan Sonedi, pelatihan sekaligus praktik kerja di kelompok perusahaan H Abdul Rasyid di Kobar itu merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswanya. Tak sekadar mendapat pemahaman baru terkait realita dunia kerja lewat pelatihan dan praktik kerja, mahasiswa dapat belajar dari pengalaman H Abdul Rasyid dalam menjalankan bisnisnya.
Sebelumnya, H Abdul Rasyid dalam rangkaian silaturahmi akbar Gubernur Kalteng, di Pangkalan Bun, baru-baru ini, mengatakan, dirinya sangat ingin membantu upaya penciptaan wirausahawan baru dari kalangan putra daerah Kalteng.
Menurut mantan Anggota DPR-RI itu, kekayaan alam Kalteng sangat potensial untuk dikelola dan berdayakan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Syaratnya, perlu SDM-SDM lokal yang berkualitas untuk mengolah potensi alam itu.
Rasyid mengaku miris dengan kondisi generasi muda Kalteng yang saat ini justru sulit memperoleh lapangan kerja. Pasalnya, mereka kalah bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah yang memiliki kemampuan lebih dan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja di Kalteng.
Salah penyebab kondisi demikian, terang Rasyid, adalah orientasi masyarakat sendiri yang kebanyakan menjadikan pegawai negeri sipil (PNS) sebagai profesi tujuan usai menyelesaikan masa pendidikan.
Pola pikir demikian, sebut Rasyid, harus ditinggalkan dan diganti dengan semangat kewirausahaan, terutama di kalangan generasi muda.
Dalam kesempatan itu, Rasyid ‘menantang’ generasi muda untuk meraih sukses dengan cara meniti karir di perusahaan swasta maupun menjadi wirausaha. Sebagai bentuk dukungan, Dia berjanji memfasilitasi sebanyak 25 mahasiswa ditambah dosen pendamping dari setiap perguruan tinggi di Kalteng untuk dilatih dan praktik kerja di kelompok usahanya yang tersebar di sejumlah wilayah di Kobar.
Dalam program yang diusulkannya itu, Rasyid menyatakan siap menyandang seluruh kebutuhan dana maupun keperluan lainnya selama mahasiswa menjalani pelatihan dan praktik kerja ini. (sar)
Discussion about this post