KALAMANTHANA, Muara Teweh – Jembatan konstruksi kayu berusia puluhan tahun di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, kian banyak yang rusak. Salah satunya Jembatan Tu’un penghubung antara Dusun Pararawen dan Desa Lemo II, Kecamatan Teweh Tengah.
Tiang-tiang penyangga Jembatan Tu’un sudah patah, bahkan lantai jembatan menjadi miring, sehingga warga takut melintasi jembatan.
Kondisi jembatan yang sangat membahayakan ini menjadi topik aspirasi saat warga bertemu dengan Wakil Ketua DPRD Barut Parmana Setiawan dalam kegiatan reses ke Dapil I, kemarin.
Kepala Dusun Pararawen,Adiono, mengatakan warga Pararawen meminta kepada Pemkab Barut agar segera memperbaiki Jembatan Tu’un dan jalan di daerah Pararawen.
Anggota BPD Lemo II Andi, menyebutkan ada tiga jembatan dalam kondisi rusak, sehingga perlu diperbaiki. Salah satunya, Jembatan Tu’un yang nyaris ambruk.
Menurut Andi, Jembatan Tu’un merupakan penghubung bagi warga Pararawen, termasuk anak sekolah menuju Desa Lemo. “Anak sekolah melintas di jembatan iti, sehingga riskan jika tak segera diperbaiki,” ujar Andi.
Wakil Ketua DPRD barut Parmana Setiawan, mengatakan pada tahun 2013 Jembatan Tu,un petnah pernah direhab, tetapi kondisi desainnya tak bisa lagi memakai kayu ulin harus diubah dengan konstruksi lain. “DPRD harus duduk satu meja dengan eksekutif untuk membahas urgensi usulan warga Pararawen. Mungkin jembatan tersebut tidak langsung dikerjakan 100 persen, tetapi bisa secara bertahap,” kata politikus PKB ini.(mel)
Discussion about this post