KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Ada indikasi kuat Desa Mentaren II di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, adalah habitat buaya muata. Penemuan anak buaya oleh warga yang ramai di media sosial, adalah salah satu petunjuknya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Kalimantan Tengah Junaidi Slamet Wibowo mengatakan munculnya anak buaya di wilayah permukiman Desa Mentaren II, Kecamatan Kahayan Hilir, mengindikasikan di wilayah tersebut terdapat tempat tinggal atau habitat buaya muara.
“Dari informasi yang dihimpun kemunculan buaya terdapat di lokasi itu dengan ukuran yang berbeda-beda,” kata Junaidi di Pulang Pisau, Kamis (27/2/2020).
Pihaknya menerima satu anak buaya yang berhasil ditangkap warga setempat bernama Wandi. Lokasi penangkapan anak buaya tersebut berbeda dengan lokasi dalam video yang beredar dengan ukuran yang lebih kecil.
Menurutnya, anak buaya yang muncul di folder atau saluran primer di Desa Mentaren II merupakan jenis buaya muara. Melihat ukuran dari anak buaya diperkirakan buaya telah berusia lebih dari tiga tahun dan bisa membahayakan warga sekitar.
“Bahkan ada laporan dari masyarakat, anak buaya telah menyerang unggas milik warga yang ada di sekitar saluran primer,” kata Junaidi.
Dengan kemunculan anak buaya dengan ukuran dan lokasi yang berbeda-beda itu, Junaidi mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati jika melakukan aktivitas di tepian saluran primer atau sungai untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. BKSDA sudah melihat lokasi dan memasang beberapa jerat untuk menangkap anak buaya.
Junaidi menjelaskan, ada anak buaya tentu ada induknya dan buaya biasanya memiliki teritorial wilayah kekuasaan. Sedangkan yang ditangkap warga itu di lokasi berbeda sehingga ada kemungkinan ada beberapa koloni buaya yang menghuni perairan Desa Mentaren II.
Ia juga tidak melarang masyarakat bersama-sama untuk membantu menangkap hewan liar ini, tetapi jangan dibunuh karena buaya merupakan satwa yang dilindungi dan bisa berakibat bermasalah dengan hukum.
Apabila menemukan dan menangkap anak buaya, bisa dilaporkan kepada BKSDA untuk diamankan. Salah satu ciri buaya beraktivitas dan mencari mangsa pada malam hari.
“Selain memasang jerat, BKSDA juga memasang spanduk imbauan agar warga setempat bisa lebih berhati-hati,” ucap Slamet. (app)
Discussion about this post