KALAMANTHANA, Muara Teweh – Janji PLN untuk segera membuat terang-benderang desa-desa di pedalaman Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, belum lagi terwujud. Meski daerah ini penghasil gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai.
Puluhan ribu warga di 10 desa se-Kecamatan Lahei hanya bisa mengandalkan pasokan listrik dari pembangkit tenaga diesel di Unit PLN Luwe Hulu. Listrik menyala cuma mulai pukul 16.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB.
Sepuluh desa yang belum tersambung jaringan PLTMG adalah Desa Benao Hulu, Benao Hilir, Luwe Hulu, Luwe Hilir, Jangkang Baru, Jangkang Lama, Papar Pujung, Nihan Hulu, Teluk Malewai, dan Desa Karamuan. Sedangkan Desa Nihan Hilir bisa ikut jaringan yang terhubung ke Muara Teweh.
Ironisnya, desa-desa di kabupaten tetangga bahkan sampai ke Provinsi Kalimantan Selatan justru lebih dahulu menikmati listrik yang dipasok dari Karendan, Kabupaten Barut.
“Warga yang berada di Kecamatan Lahei Barat hanya 14 jam sehari bisa merasakan layanan listrik. Itu pun kalau tak ada gangguan teknis. Sampai sekarang kami terus menunggu realisasi janji PLN untuk listrik 24 jam, ” ucap Kepala Desa Jangkang Baru Syaifullah, Kamis (27/02/2020).
Menurut Syaifulah, jalan menuju desa-desa di Lahei Barat relatif baik, sehingga PLN lebih mudah memobilisasi peralatan dan material jaringan listrik. “Untuk mobilisasi ke Karendan saja, PLN manpu. Jalan ke Lahei Barat sudah dirigid beton,” kata dia.
Camat Lahei Barat Kastanto, Selasa (25/2), mengatakan pihak PLN berjanji jaringan listrik PLTMG ke Lahei Barat mulai dikerjakan tahun 2020, dikerjakan, karena PLN masih mengerjakan sambungan ke kecamatan lain.
Namun, pantauan KALAMANTHANA, Selasa (25/2) sekitar pukul 11.00 – 16.00 WIB, pada beberapa desa di pinggir sungai, Kecamatan Lahei Barat, tidak terlihat mobilisasi tiang dan kabel listrik oleh PLN.
Manager PLN ULP Muara Teweh Gustiyadi Fathur Rahmandy, menyebutkan tahun ini Kabupaten Barut mendapat kuota pasokan listrik sebesar 33 kilometer sirkit (kms). Pasokan tersebut untuk lima desa di Kecamatan Lahei yang berada paling dekat dengan lokasi PLTMG.
“Kami kembalikan kepada Pemkab Barut, soal pasokan sebanyak 33 Kms. Maret nabti, kami rapatkan dengan pemkab termasuk sosialisasi ke desa,” terang Fathur.(mel)
Discussion about this post